REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut menghadiri gelaran Tokoh Perubahan Republika ke-14, Rabu (24/4). Ia mengatakan bahwa Indonesia sangat membutuhkan satu kesatuan berpikir untuk merajut Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang.
“Memang baru saja kita mengalami kontestasi dan kompetisi, tapi ini adalah suatu hal yang alamiah. Negara ini butuh sekali suatu kesatuan berpikir untuk bangsa ke depan,” kata Budi kepada Republika.co.id di Ballroom Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/4) malam.
Budi mengatakan, Tokoh Perubahan Republika merupakan acara yang menarik. Ia memandang Republika telah memberikan contoh kepada masyarakat untuk selalu mengangkat dan menghargai para tokoh anak-anak bangsa yang menginspirasi banyak orang.
Menurut dia, kerap kali tokoh-tokoh bangsa yang kerap membawa perubahan terlupakan. Ia berpendapat, pemberian penghargaan pun akan memacu masyarakat luas untuk saling bahu-membahu memberikan manfaat untuk Indonesia.
Budi mengatakan, para tokoh yang mendapatkan penghargaan Tokoh Perubahan Republika memiliki karakter masing-masing. Mereka dianggap memiliki kreativitas yang tinggi serta kepandaian untuk menjadi insan terdepan dan menjadi contoh masyarakat Indonesia.
Republika memberikan anugerah Tokoh Perubahan 2018 kepada Rustamadji, Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah, Sorong, Papua Barat; Bahlil Lahadalia, Ketua Hipmi; ustaz HM Jazir ASP, Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Yogyakarta; Yenny Wahid, Pendiri The Wahid Foundation, serta Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.