Rabu 24 Apr 2019 22:18 WIB

Ustaz Jazir Berharap Bisa Menginspirasi Generasi Muda

Ustaz Jazir adalah pelopor yang menjadikan Masjid Jogokariyan ternama

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir menjadi salah satu tokoh yang meraih predikat Tokoh Perubahan Republika 2018. Ustaz Jazir berharap penghargaan yang diterimanya tersebut dapat menginspirasi generasi muda Indonesia.

"Mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi generasi muda," ujar Ustaz Jazir saat akan menerima penghargaan dalam acara Tokoh Perubahan Republika 2018 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (24/4) malam.

Ustaz Jazir adalah salah satu pelopor yang menjadikan Masjid Jogokariyan di Kota Yogyakarta menjadi salah satu masjid paling ternama di Indonesia. Bukan karena kemegahannya, melainkan inovasi-inovasi dan gerakan kerakyatan dari masjid itu yang membuat harum namanya.

Bermula dari sebuah langgar kecil, Masjid Jogokariyan telah menjelma menjadi pusat kegiatan yang terus berusaha membangun umat dan menyejahterakan masyarakat di sekitarnya.

Alhamdulillah, banyak yang sudah terbantu dan mentas dari kemiskinan. Saat ini sudah ada sekitar 73 pengusaha yang dilahirkan oleh masjid. Mereka inilah yang sudah dibina dan dibantu,” kata Ustaz Jazir saat diwawancara wartawan Republika, Wahyu Suryana beberapa waktu lalu.

Masjid Jogokarian kini tak hanya makmur dengan kegiatan-kegiatan ubudiyah, tapi juga menjadi tempat rekreasi ruhani jamaah dan tempat merujuk berbagai persoalan masyarakat. Tak hanya itu, Masjid Jogokariyan tergolong inklusif dengan mempersilakan para penceramah dari berbagai golongan dalam Islam mengisi materi.

Selain Ustaz Jazir, tokoh lainnya yang menerima penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2018 adalah Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong Rustamadji, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, dan pengusaha asal Papua Barat sekaligus ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement