Rabu 24 Apr 2019 21:35 WIB

Banjir dan Longsor Terjang Cicantayan Sukabumi

Kejadian air meluap dari hulu sungai menyebabkan kolam milik warga jebol.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Banjir Madiun. Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi warga saat terjadi banjir di Desa Kedungrejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/3/2019).
Foto: Antara/Siswowidodo
Banjir Madiun. Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi warga saat terjadi banjir di Desa Kedungrejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir dan longsor menerjang Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi Selasa (23/4). Sejumlah rumah warga rusak dan berdampak pada jebolnya kolam. 

Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana banjir akibat meluapnya sungai terjadi di Kampung Cisande RT 06 RW 02, Desa Cijalingan Kecamatan Cicantayan. Sementara longsor terjadi di Kampung Cijalingan RT 08 RW 03, Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan. "Bencana terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 21.00 WIB," ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna kepada wartawan Rabu (24/4).

Baca Juga

Ia menerangkan kejadian air meluap dari hulu sungai menyebabkan kolam milik warga jebol dan berdampak pada dua unit rumah warga. Pada waktu hampir bersamaan ungkap Daeng terjadi longsor yang menyebabkan satu unit rumh warga ambruk. Kejadian tersebut berdampak pada sebanyak tiga kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 17 jiwa.

Sehingga kata Daeng, sebanyak tiga orang korban banjir mengungsi dan satu orang dari bencana longsor. Mereka mengungsi ke tempat lain yang lebih aman baik tetangga maupun saudara terdekat.

Daeng merinci dua unit rumah warga yang terendam banjir sampau lutut. Selain itu sebanyak 10 kolam penangkaran ikan jebol. Bencana longsor juga menyebabkan satu rumah ambruk dengan lebar sekitar 20 meter dan tinggi tujuh meter serta satu unit rumah terancam.

Kerugian akibat bencana tersebut mencapai sekitar Rp 100 juta. Saat ini, Daeng mengatakan, petugas BPBD melakukan penanangan darurat di lokasi kejadian. Ia mengatakan bantuan yang dibutuhkan misalnya selimut, bronjong, dan karung.

Sebelumnya, bencana longsor menerjang sejumlah titik di Kota Sukabumi Selasa (23/4) sore. Dampaknya sejumlah warung dan rumah warga mengalami kerusakan.

Data BPBD Kota Sukabumi menyebutkan, longsor mislnya terjadi di Jalan Baros Kilometer empat Kampung Tugu RT 05 RW 04 Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros. "Longsor ini menyebabkan satu pohon tumbang menimpa satu unit warung milik warga," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami.

Warung yang tertimpa pohon itu adalah milik Omay (60 tahun). Selain itu ada tiga unit warung lain yang ada di dekat lokasi kejadian yang ikut terdampak.

Menurut Zulkarnain, bencana ini terjadi setelah wilayah Sukabumi diguyur hujan deras sejak Selasa sore. Kerugian akibat bencana tersebut mencapai sekitar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta.

Bencana longsor juga terjadi di Kampung Sindang Sari RT 02 RW 04, Kecamatan Lembursitu. Di mana satu unit rumah warga milik Icah mengalami kerusakan karena roboh. Peristiwa tersebut terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan deras.

Bencana tersebut langsung direspons Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang langsung mengecek lokasi kejadian pada Selasa malam. Lokasi yang ditinjau adalah bencana longsor dan pohon tumbang di Jalan Baros Sukabumi. "Saya mengecek langsung upaya penanganan bencana di lapangan," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Harapannya ketika terjadi bencana maka bisa segera ditangani oleh petugas BPBD dan unsur terkait lainnya.

Fahmi mengatakan, pemkot meminta warga meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana di tengah tingginya intensitas hujan. Hal ini untuk mencegah munculnya korban jiwa maupun kerugian materiil akibat bencana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement