Rabu 24 Apr 2019 19:53 WIB

Menaker: Tokoh Perubahan Republika Jadi Inspirasi

Lima tokoh nasional mendapat penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2018

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Tokoh Perubahan Republika
Foto: Da'an Yahya/Republika
Tokoh Perubahan Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika pada malam hari ini, Rabu (24/4), menggelar Tokoh Perubahan Republika ke-14 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri turut hadir pada gelaran kali ini. 

Hanif mengatakan, tokoh perubahan yang mendapatkan penghargaan pada tahun ini  menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya para pembaca Republika. "Ini menjadi inspirasi bagi banyak orang dimana tokoh perubahan dari berbagai elemen masyarakat itu ditampilkan di tengah dunia yg semakin kompetitif seperti sekarang," kata Hanif kepada Republika.co.id.

Baca Juga

Seiring persaingan dunia yang menjadi lebih ketat di berbagai bidang, Hanif mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memamg membutuhkan inspirator sebagai sumber motivasi.  Hanif pun mengapresiasi Republika yang secara rutin memberikan penghargaan kepada para tokoh perubahan. 

Adapun kelima tokoh yang mendapat penghargaan pada malam hari ini yakni Rustamadji,   Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah, Sorong, Papua Barat;  Bahlil Lahadila, Ketua Hipmi;  Ustaz HM Jazir ASP, Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Yogyakarta; Yenny Wahid, Pendiri The Wahid Foundation, dan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. 

"Deretan tokoh-tokoh yang ada ini kita percaya bukan tokoh sembarangan dan yang terbaik di bidangnya masing-masing," ujarnya. 

Hanif berharap kelima tokoh tersebut ke depan bakal lebih menginspirasi Indonesia untuk terus berbenah diri dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul.

Kepada Republika, Hanif mendorong agar gelaran Tokoh Perubahan Republika terus dilanjutkan demi memberikan ruang bagi para kader-kader bangsa yang telah mengabdikan diri untuk kemajuan Indonesia ke depan.

"Saya kira acara ini harus terus dirawat dan dapat ditiru oleh media lain. Tujuannya, untuk mengapresiasi mereka yang telah menginspirasi masyarakat," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement