Rabu 24 Apr 2019 13:55 WIB

Malam Ini, Republika Beri Penghargaan Sutopo Purwo Nugroho

Republika menilai Sutopo memiliki semangat menularkan inspirasi kebaikan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) - Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) - Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali menggelar malam penganugerahan Tokoh Perubahan Republika di Ballroom, Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/4) malam nanti. Satu dari lima tokoh yang akan menerima penghargaan Republika atas kontribusinya dalam mengubah Indonesia ke arah lebih baik di sepanjang tahun 2018 lalu adalah Sutopo Purwo Nugroho yang merupakan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sutopo yang tak mengenal kata lelah dan selalu siap menyampaikan informasi terbaru tentang kebencanaan sepanjang tahun 2018 dinilai memberi kontribusi besar dalam menyampaikan informasi kebencanaan terkini bagi publik di Tanah Air. Sepanjang 2018, tak kurang dari 2.564 bencana terjadi di berbagai daerah di Tanah Air. Ribuan bencana itu menyebabkan 3.349 orang meninggal, 1.432 orang hilang, 21.064 orang luka-luka, 10,2 juta orang mengungsi dan terdampak, serta 319.527 unit rumah rusak.

Baca Juga

Selama itu, kapan pun, Sutopo selalu melayani dan memberi informasi kepada awak media yang menghubunginya untuk mendapatkan informasi. Meskipun, ia dalam kondisi sakit sekali pun.

Belum semua orang tahu, sosok yang selalu ramah dan semangat dalam menginformasikan kebencanaan itu ternyata sudah empat belas bulan dua pekan ini berjuang melawan kanker. Sejak 23 Januari 2018, ia divonis menderita kanker paru-paru stadium 4.

Meski begitu, Sutopo tetap bersemangat untuk menjalankan tugasnya sebagai juru bicara BNPB.

"Humas itu melayani, dalam kondisi apapun, dan klien saya adalah masyarakat. Selama masyarakat masih mengeluh ada kekurangan dan sebagainya, berarti kerja kita kurang baik, harus kita tingkatkan. Apalagi sebagai humas bencana, bencana tidak megenal hari, tidak mengenal tanggal libur dan sebagainya," ujar Sutopo saat berbincang dengan Republika.

Baginya, melayani masyarakat dan awak media dalam memberikan informasi kebencanaan, membuat ia sejenak lupa dengan rasa sakit akibat penyakit tumor ganas tersebut. Karenanya, ia terus berupaya melayani masyarakat dengan memberikan informasi kebencanaan dengan sejelas-jelasnya.

"Kalau hanya duduk diam, saya merasakan sakit luar biasa. Kalau bekerja, kadang sakit itu saya justru lupa, adrenalin saya justru keluar mencari informasi data," ujar Sutopo.

Tema Tokoh Perubahan tahun ini adalaah “Merajut Persatuan untuk Kejayaan Bangsa”. Sutopo bersama empat tokoh perubahan lainnya akan menerima penghargaan tersebut pada puncak acara yang digelar mulai pukul 19.00 WIB nanti.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, penghargaan Tokoh Perubahan Republika yang sudah dimulai sejak 2005 atau 14 tahun lalu itu memiliki semangat menularkan inspirasi kebaikan kepada khalayak masyarakat. Ia juga menambahkan, tema yang diangkat dalam penghargaan kali ini memang dirasa penting untuk disuarakan.

“Tema ini perlu diangkat melihat kenyataan bahwa di masyarakat saat ini ada keterbelahan yang harus segera diakhiri," kata Irfan.

Tokoh-tokoh yang dianugerahi penghargaan tahun ini juga diharapkan bisa mencerminkan semangat persatuan. Di antara para penerima penghargaan adalah Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong Rustamadji, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Ustaz Muhammad Jazir, serta pengusaha asal Papua Barat sekaligus ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement