Selasa 23 Apr 2019 22:31 WIB

Perguruan Tinggi Muhammadiyah Buka Pendaftaran SBMPTMu

SBMPTMu kali ini diikuti oleh 67 Perguruan Tinggi Muhammadiyah atau Aisyiyah.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda
Sejumlah calon pendaftar mahasiswa baru mengantre untuk mengikuti tes Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). (Ilustrasi)
Foto: Republika/Binti sholikah
Sejumlah calon pendaftar mahasiswa baru mengantre untuk mengikuti tes Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membuka Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (SBMPTMu) 2019. SBMPTMu ini dibuka mulai 29 April hingga 17 Juli 2019.

Kali ini, SBMPTMu diikuti oleh 67 Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) di seluruh Indonesia. Sementara, ada 881 program studi yang dapat menjadi pilihan peserta seleksi. 

Terdapat dua kelompok seleksi pada SBMPTMu kali ini. Kelompok I untuk Prodi Pendidikan Dokter dan Dokter Gigi. Sedangkan untuk prodi lain masuk dalam kelompok II.

Peserta pun dapat mengakses informasi dan pendaftaran SBMPTMu melalui laman onlinesbmptmu.id. Proses seleksi sendiri akan menggunakan sistem Computer Based Test (CBT).

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budiyanto, mengatakan SBMPTMu ini merupakan yang kedua kalinya digelar. Tentunya SBMPTMu ini digelar guna memudahkan calon  mahasiswa untuk memilih prodi yagn diinginkan.

"Mudah-mudah program ini akan terus berlangsung setiap tahunnya dan semakin dikenal di kalangan masyarakat," kata Gunawan.

Untuk pendaftaran SBMPTMu untuk Pendidikan Dokter dan Dokter Gigi yang masuk dalam kelompok I dibuka pada 29 April hingga 3 Juli 2019. Sementara, nonkedokteran dibuka 29 April hingga 17 Juli 2019.

Ketua Mejelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Lincolin Arsyad berharap kualitas dan mutu PTMA terus meningkat. Dengan adanya SBMPTMu ini juga mengefisiensikan waktu peserta untuk mendaftar ke PTMA yang ada di seluruh Indonesia.

"Karena siswa tak hanya bisa belajar di kota kelahiran dan bisa menimba ilmu di kota lainnya untuk mengenal lebih jauh perbedaan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement