REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta berencana menggelar festival bambu. Festival tersebut, rencananya berlangsung pada Ahad (28/4) akhir pekan ini. Ada 20 peserta, yang merupakan perwakilan se Jawa Barat. Tujuan festival ini, untuk melestarikan tanaman bambu, supaya tidak hilang tergerus zaman.
Kabid Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar, mengatakan, bambu merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Namun, pemanfaatannya masih belum maksimal. Karena itu, instansinya ingin potensi lain dari tanaman bambu ini bisa dikembangkan lagi.
"Kita ingin, bambu tetap lestari. Namun, bisa bernilai ekonomis, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Heri, kepada Republika.co.id, Selasa (23/4).
Tak hanya dari sisi ekonomi, kata Heri, bambu jika sudah disulap menjadi kerajinan, maka bisa mendongkrak pariwisata juga. Karena itu, festival ini diharapkan mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap tanaman bambu.
Mengingat, lanjut Heri, masyarakat Jawa Barat sudah tak asing lagi dengan tanaman bambu. Bahkan, saking terikatnya dengan tanaman ini, warga Jabar juga sudah terbiasa mengonsumsi tunas bambu yang masih muda. Atau istilahnya, sayuran rebung.
Karenanya, pada akhir pekan ini akan digelar festival bambu. Lokasinya, di Taman Pasanggrahan Padjajara Anyar, atau Alun-alun Purwakarta. Pengunjung, bisa melihat-lihat hasil kerajinan dari bambu. Serta, permainan yang terbuat dari bambu.
"Permainan ini, tentunya ramah lingkungan dan ramah anak," ujarnya.
Rencananya, ada 20 peserta se Jabar yang akan memeriahkan festival ini. Untuk Purwakarta, akan diwakili oleh perajin miniatur perahu dan perajin alat musik dari bambu.