REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyatakan belum semua kecamatan di provinsi tersebut memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA) berstatus negeri. Saat ini, SMA Negeri belum ada di 219 kecamatan di Jawa Barat.
"Berdasarkan data yang ada dari 626 kecamatan itu hanya 407 kecamatan yang sudah ada sekolahnya dan sisanya (219, red.) belum (memiliki SMA negeri, red.)," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika usai mengikuti Rapat PPDB 2019 dengan Sekda Jabar Iwa Karniwa di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Dia mengatakan ada satu kecamatan yang malah tidak memiliki sekolah negeri. Namun, di sana terdapat banyak sekolah swasta.
"Tapi kan penerimaan peserta didik baru atau PPDB untuk SMA negeri," katanya.
Menurut Dewi, masih ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berstatus negeri juga yang proses masuknya tidak menggunakan zonasi.
"Untuk SMK ini ada 103 kompetensi ini bakat ada yang mau jadi perawat, ada yang pariwisata ini tergantung, sehingga kita tunggu besok saja," katanya.
Menurut dia, selain keberadaan sekolah yang masih kurang, permasalahan pendidikan di Jabar salah satunya adalah distribusi. Oleh karena itu, jumlah siswa yang akan lulus dari SMP itu sekitar 774 ribu anak namun sekolah yang ada di Jabar hanya bisa menampung 34 persennya.
"Ini berarti ada sekian persen tentu tidak akan bisa diterima di SMA. Mayoritas masyarakat ini memang mau ke negeri, tapi sekolah swasta juga ini kan banyak yang sudah bagus. Swasta juga menuju baik," kata dia.
Dia mengatakan pemerataan fasilitas pendidikan akan terus dilakukan oleh pihaknya, salah satunya membangun sekolah baru.