REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten mengerahkan dua unit kapal patroli KPLP yaitu KNP 372 dan KNP 530 untuk membantu proses penanganan musibah senggolan dua kapal penyeberangan yang terjadi di Pelabuhan Merak Banten, kemarin (22/4). Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah turun ke lapangan untuk menyelidiki penyebab terjadi musibah tersebut.
Dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/4), pada kejadian tersebut, seluruh penumpang kapal dipastikan selamat dan satu orang awak kapal Mualim I dari KMP Windu Karsa Dwita terjatuh ke laut yang hingga kini masih dalam proses pencarian.
Seperti diketahui sebelumnya, dua kapal penyeberangan masing-masing KMP Windu Karsa Dwitya dan KMP Virgo 18 mengalami musibah senggolan di luar break water penyeberangan Pelabuhan Merak Banten.
Menurut Kepala Kantor KSOP Kelas I Banten Herwanto, peristiwa tersebut terjadi ketika Kapal Motor Penumpang Windu Karsa Dwitya yang baru saja lepas sandar dari Dermaga satu bersenggolan dengan KMP Virgo 18 di sekitar luar break water depan dermaga 5 dan 7 Pelabuhan Merak Banten.
“Akibat musibah tersebut, terjadi kerusakan pada KMP Virgo 18 yaitu lambung palka atas kanan mengalami robek. Sedangkan KMP Windu Karsa Dwitya mengalami kerusakan pada anjungan sebelah kanan hancur karena tertabrak palka atas KMP Virgo 18,” kata Herwanto.
Menurut Herwanto, saat ini Kantor KSOP Banten telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Basarnas dan PT ASDP Indonesia Ferry serta mengerahkan dua kapal patroli yaitu KNP. 372 dan KNP. 530 untuk membantu penanganan musibah tersebut dan mencari 1 orang korban awak kapal yang jatuh ke laut.
"Hingga saat ini, proses evakuasi masih dilakukan oleh Tim SAR dibantu petugas dari KSOP Merak dan PT. ASDP Merak," ujar Herwanto. Adapun menurut Herwanto, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah turun ke lapangan untuk menyelidiki penyebab terjadi musibah tersebut.