Selasa 23 Apr 2019 14:16 WIB

219 Kecamatan di Jabar Belum Miliki SMA

Jumlah sekolah hanya mampu menampung 34 persen lulusan SMP saja.

Rep: Arie Likihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah Siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 28 Jakarta, Senin (1/4).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah Siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 28 Jakarta, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG---Ratusan kecamatan di Jabar, masih banyak yang belum memiliki Sekolah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dewi Sartika, banyak wilayah di Jabar yang berada dalam satu kecamatan tidak memiiki sekolah.

"Datanya kan dari 626 kecamatan itu hanya 407 kecamatan yang sudah ada sekolahnya. Tapi jumlah sekolahnya ini 500 sekian yah. Artinya ini satu kecamatan ada yang dua dan tiga," ujar Dewi kepada wartawan, di Gedung Sate, Selasa (23/4).

Menurut Dewi, dari 626 kecamatan di Jabar hanya 407 kecamagan yang sudah ada sekolahnya. Jadi, ada sekitar 219 kecamatan yang tak punya sekolah.

"Jadi, ada satu kecamatan malah ga punya (sekolah, red). ini untuk negeri yah kalau swasta ini banyak. Tapi kan PPDB (penerimaan peserta didik baru) untuk SMA negeri," katanya.

Dewi mengatakan, selain keberadaan  sekolah yang masih kurang, permasalahan pendidikan di Jabar salah satunya adalah distribusi. Karena, jumlah siswa yang akan lulus dari SMP ini sebanyak 774 ribu. Namun, sekolah yang ada di Jabar hanya bisa menampung 34 persennya saja. 

"Berarti sekain persen tentu tidak akan bisa diterima di SMA. Sebagian masyarakat ini memang mau ke negeri tapi sekolah swasta juga ini kan banyak yang sudah bagus. Swasta juga menuju baik," paparnya.

Pemerataan fasilitas, kata dia, akan terus dilakukan. Salah satunya, membangun sekolah baru. "Kami juga akan memfokuskan lagi  kecamatan mana yang akan jadi prioritas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement