REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menggelar pertemuan dengan pimpinan organisasi Islam dan sejumlah tokoh Islam di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Senin (22/4). Menurut JK, pertemuan dengan 17 tokoh Islam tersebut secara khusus membahas situasi pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Pertama jangka pendek membicarakan bagaimana penyelesaian pemilu ini harus diselesaikan dengan baik dengan jujur," ujar JK di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (22/4).
Menurut JK, ia dan para tokoh Islam menilai perlu ada penyelesaian pasca Pemilu agar masyarakat kembali tenang. Hal itu lantaran, saat ini masyarakat terbelah karena Pemilu.
Karenanya, pertemuan para tokoh sepakat menginginkan agar semua persoalan harus sesuai prosedur hukum. Ia juga menegaskan tidak boleh ada pihak yang bertindak di luar ketentuan.
Menurutnya, jika ada pihak yang tidak puas dengan hasil pemilu, maka harus ditempuh dengan prosedur yang berlaku "Semua masalah harus kembali ke hukum. Jadi
Apapun masalahnya tentu dapat diselesaikan oleh Bawaslu ataupun MK apabila ada yang. Jangan ada yang berbuat sendiri sendiri," ujar JK.
JK mengatakan, pertemuan juga sepakat bahwa Islam di Indonesia adalah Islam moderat dan jalan tengah atau wasathiyah. Karenanya, ia berharap masyarakat di Indonesia dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Apalagi ini menjelang bulan Ramadhan, ya jadi kita semua berusaha sebaik baiknya. Dan itu inti dari pembicaraan kita. Semoga masyarakat tertib dan menunggu dengan sabar tanggal 22 Mei tanpa berbuat kekerasan ataupun perselisihan," ujarnya.
Pertemuan dihadiri tokoh antara lain Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Salahudin Wahid, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar, Sekjen PBNU Helmy Faishal, Cendekiawan Muslim Komarudin Hidayat. Hadir juga Mahfud MD, Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia Hamdan Zoelva, Sekjen MUI Anwar Abbas.
Selain itu, ada juga Waketum MUI Zainut Tauhid, Abdul Mu'ti, Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq, Waketum PP PERSIS Yeye Zainuddin, Ketum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf, Jimly Asshidiqie, dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Syafruddin.