REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada musim mudik tahun ini, PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) masih memprediksi terdapat peningkatan penumpang. Meskipun pada angkutan lebaran tahun ini, Tol Trans Jawa sudah tersambung dari Merak sampai Probolinggo.
“Kami masih optimistis pergerakan pesawat sendiri pragnosanya (ada peningkatan) satu sampai 1,5 persen. Sementara penumpang masih diperkirakan dua sampai tiga persen (peningkatan penumpang),” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Senin (22/4).
Awaluddin mengakui pada Lebaran Idul Fitri 2019 sudah banyak alternatif moda transportasi menuju Jawa dan Sumatera. Meskipun begitu, menurut Awaluddin maskapai masih banyak juga yang mengajukan penambahan penerbangan khsuus angkutan Lebaran 2019.
Dia mengatakan AP II sudah melakukan koordinasi dengan Airnav Indonesia terkait permintaan maskapai menambah frekuensi penerbangan. “Airnav sudah mencatat kurang lebih ada sekitar 200 ekstra flight untuk periode angkutan lebaran 2019,” jelas Awaluddin.
Meskipun begitu, jumlah penerbangan tambahan yang diajukan tersebut menurun dari tahun sebelumnya. Pada 2018, jumlah penerbangan tambahan yang direalisasikan regulator sebanyak 300 sampai 400 rute penerbangan.
Hanya saja, Awaluddin menilai meski ada penurunan namun masih ada indukasi yang menujukkan animo pemudik masih meningkat. “Karena setelah Lebaran biasanya juga diikuti dengan periode liburan karena waktu liburan panjang,” ujar Awaluddin.
Pada musim mudik tahun ini, AP II menambah jumlah bandara yang dikelolanya. Pada angkutan Lebaran 2018, AP II hanya mengelola 14 bandara dan tahun ini meningkat menjadi 16 bandara. Pada tahun ini, AP II memiliki tiga bandara tambahan yang dikelola yakni Bandara Kertajati, Bandara Internasional Banyuwangi, dan Bandara Tjilik Riwut.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat terdapat 537 unit pesawat yang disediakan untuk Angkutan Lebaran 2019. Penumpang pesawat pada musim mudik tahun ini diprediksi mencapai 5,79 juta orang naik 3,17 persen dari tahun sebelumnya.