Senin 22 Apr 2019 17:26 WIB

Empat Petugas KPPS di Cianjur Meninggal

Para petugas KPPS di Cianjur meninggal karena kelelahan bertugas saat Pemilu

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Christiyaningsih
Petugas KPPS membantu warga yang akan memberikan hak suaranya di TPS 004 Pemilu 2019 di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (17/4).
Foto: Abdan Syakura
Petugas KPPS membantu warga yang akan memberikan hak suaranya di TPS 004 Pemilu 2019 di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sebanyak empat orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Cianjur meninggal dunia selama proses Pemilu 2019. Mereka mengalami kelelahan dalam menjalankan proses pencoblosan dan penghitungan suara Pemilu.

Para petugas KPPS yang meninggal yakni Hadiat petugas TPS 10 Desa Cibulakan Kecamatan Cugenang dan Sutaryat petugas TPS 08 Desa Margasari Kecamatan Naringgul. Dua lainnya yakni Tisna Sasmita petugas TPS 13 Desa Hegarmanah Kecamatan Karangtengah dan Somantri Ketua KPPS di TPS 1 Cipandak, Kertajadi, Kecamatan Cidaun.

"Kakak saya sudah mengeluhkan pusing sebelum masa pencoblosan," ujar Laela Nurhayati, adik kandung Hadiat salah satu petugas KPPS yang meninggal dunia, Senin (22/4). Hal ini dikarenakan sejak dua hari sebelumnya almarhum kurang istirahat mempersiapkan pencoblosan.

Laela menerangkan saudaranya tersebut berangkat ke TPS dalam keadaan belum makan. Kakaknya mengeluhkan pusing pada hari pencoblosan namun tetap berjaga di lokasi TPS.

Menurut Laela, Hadiat akhirnya meminta izin pulang pada Rabu (17/4) sore karena sudah tidak kuat. Selanjutnya karena semakin melemah kondisinya Hadiat dibawa ke rumah sakit.

 

Dalam perawatan di rumah sakit kondisi Hadiat makin memburuk. Pada Senin siang Hadiat dinyatakan meninggal dunia. Keluarga membawa jenazah Hadiat untuk dimakamkan di dekat tempat tinggalnya.

Kondisi serupa dialami Tisna, petugas TPS 13 Desa Hegarmanah yang juga mengalami kelelahan usai menjalankan tugas. Tisna sempat dibawa ke rumah sakit pada Kamis (18/4) setelah proses penghitungan suara di TPS selesai.

Ketua KPPS 13 Yusuf Ruslan menerangkan Tisna memang mengeluh kelelahan namun tetap menjalankan tugas. "Beliau tetap bertugas untuk menjaga TPS meski kelelahan," terang dia. Yusuf menuturkan setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Dr Hafidz, Tisna meninggal sebab kondisi kesehatan terus memburuk.

Petugas lainnya yakni Sutaryat di TPS 08 Desa Margasari Kecamatan Naringgul meninggal dunia akibat kelelahan. Kondisi Sutaryat makin parah karena ditambah adanya riwayat penyakit yang dideritanya. Korban meninggal pada Ahad (21/4) malam.

Terakhir, Ketua KPPS yang meninggal, yakni Somantri yang menjabat Ketua KPPS di TPS 1 Cipandak, Kertajadi, Kecamatan Cidaun. Somanri meninggal dunia pada Jumat (19/4) petang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement