Senin 22 Apr 2019 17:05 WIB

Industri Kue Cookies di Bandung Kurangi Penggunaan Plastik

Kemasan produk diganti menggunakan botol kaca dan paper bag.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Relawan Konsorsium Peduli Bogor (KPB) membagikan tas guna ulang saat sosialisasi Bogor Anti Kantong Plastik (Antik) di Taman Ekspresi, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (25/11).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Relawan Konsorsium Peduli Bogor (KPB) membagikan tas guna ulang saat sosialisasi Bogor Anti Kantong Plastik (Antik) di Taman Ekspresi, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Isu pengurangan sampah plastik menjadi banyak perhatian berbagai kalangan. Industri yang menggunakan kemasan plastik berlomba-lomba mengurangi penggunaan plastik pada produknya. Salah satunya industri kue kering JnC Cookies.

Industri kue kering ini ikut mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik pada produknya. Lewat kampanye 'Sayangi Bumi Kita' kemasan produk diganti menggunakan botol kaca dan papper bag.

Baca Juga

General Manager JnC Cookies Farhan Basyir mengatakan isu lingkungan memang menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Karenanya sebagai industri, pihaknya memiliki peran untuk turut andil dalam pengurangan sampah plastik.

"Kita mulai dengan nggak kasih kantong plastik untuk konsumen. Kita ganti dengan kemasan paper bag yang tebal jadi kuat dan nggak gampang sobek," kata Farhan dalam Media Gathering di Jalan LRRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (22/4).

Ia menambahkan pihaknya juga mulai mengganti kemasan toples dengan berbahan kaca. Sehingga toples kaca tersebut dapat digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari di rumah.

Meski demikian, ia mengaku belum sepenuhnya mengganti kemasan produknya dengan berbahan bukan plastik. Masih ada toples plastik yang dijual. Namun, untuk tetap berkontribusi pada pengurangan sampah plastik, JnC Cookies memiliki trik lainnya sebagai alternatif.

"Aksi kita mengurangi limbah plastik yaitu toples plastik yabg kosong ada waktunya bisa ditukarkan dengan kue baru dengan harga lebih murah. Kita akan kasih diskon. Nanti dari situ kita akan cek masih layak nggak untuk dipakai ulang. Karena plastiknya tipis nggak bisa semuanya dipakai ulang. Kita mengakali dengan mengajak warga sekitar membuat kerajinan dari toples tersebut," ucap dia.

Menurutnya, dengan gerakan ini diharapkan dapat membantu pemerintah mengurangi sampah plastik. Sehingga berdampak pada kelestarian lingkungan ke depannya. Sebab, pencemaran lingkungan akibat limbah plastik sudah sangat memprihatinkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement