Senin 22 Apr 2019 15:14 WIB

Pemkot Bandung Jamin Pasokan Pangan Aman Jelang Ramadhan

Tren kebutuhan pangan jelang Ramadhan di Bandung cenderung selalu meningkat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ani Nursalikah
Pedagang melayani pembeli di kios sembako.
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang melayani pembeli di kios sembako.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung menjamin ketersediaan pasokan kebutuhan pokok masyarakat, terutama menghadapi bulan Ramadhan. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan setiap menjelang Ramadhan biasanya ada peningkatan kebutuhan pokok.

Elly mengatakan telah mengundang para pemasok kebutuhan pokok ke Kota Bandung dari berbagai daerah. Pertemuan ini untuk menjamin pasokan pangan ke Kota Bandung bisa diprioritaskan agar tetap terjaga sesuai kebutuhannya masyarakat.

Baca Juga

"Jadi untuk ketersediaan pasokan kami dari dinas pangan pertanian juga sudah melakukan rapat dengan memanggil para pemasok baik itu sapi potong, daging sapi, dan daging ayam. Besok kita akan mengundang untuk daging ayam dan sayuran," kata Elly saat pembukaan bazar murah di Cigondewah Kaler, Kota Bandung, Senin (22/4).

Ia menuturkan para pemasok kebutuhan pokok, terutama daging ayam dan daging sapi berkomitmen menjaga pasokan ke Kota Kembang. Bahkan mereka siap menambah pasokan dari kebutuhan normal.

Tren kebutuhan pangan jelang Ramadhan cenderung selalu meningkat. Tak tanggung-tanggung peningkatan bisa mencapai lima-enam kali lipat.

"Untuk kebutuhan rumah misalnya sapi potong pemotongannya 85 ekor per hari untuk Kota Bandung. Tapi tahun kemarin menjelang H-7 Ramadhan sudah ada peningkatan sampai H-1 . Itu kenaikannya sampai 330 ekor menjelang Ramadhan dalam satu hari. H-1 puncaknya sampai 340 ekor," ujarnya.

Selain daging sapi, ia mengatakan salah satu kebutuhan yang juga dijaga ketersediaannya adalah telur ayam. Kebutuhan telur ayam di Kota Bandung bisa mencapai 120 ton setiap harinya.

Menurutnya, koordinasi dengan pemasok harus dilakukan sejak dini. Kota Bandung merupakan daerah konsumsi yang bergantung pada produksi dari daerah lain. Sehingga jika ada kendala di daerah pemasok, akan sangat berimbas kepada kelangkaan juga lonjakan harga di Kota Bandung.

"Saya agak tegas mereka (pemasok) harus berkomitmen memasok memperbesar pasokan ke Kota Bandung karena kebutuhan masyarakat Kota Bandung luar biasa menjelang Ramadhan ini," ujarnya.

Ia juga akan berkoordinasi dengan PD Pasar Bermartabat agar bisa bekerjasama dengan perusahaan pemasok kebutuhan pangan. Salah satunya pemasok telur dari Blitar.

Ia menambahkan untuk menjamin kebutuhan pangan tetap terjaga, akan menggelar sidak ke pasar tradisional. Selain memastikan ketersediaan pangan aman juga harga di pasaran tetap stabil. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak membeli dengan panik jelang Ramadhan.

"Karena kalau konsumen panic buying akan memicu harga tidak stabil dan inflasi akan tinggi di Kota Bandung," ucapnya.

Wali Kota Bandung Oded M.Danial mendorong BUMD Kota Bandung bisa bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjamin keamanan pangan di Kota Bandung. Salah satunya PD Pasar Bermartabat.

"Insya Allah kita kan sudah mulai adakan kerjasama ke Cianjur Sukabumi nanti kerja sama kita dengan mereka di antaranya termasuk hal-hal pengadaan sembako," kata Oded.

Berdasarkan data terakhir Disdagin Kota Bandung pekan lalu, harga kebutuhan pokok di pasar tradisional relatif stabil. Belum ada lonjakan signifikan dari harga pangan,bahkan kebanyakan mengalami penurunan.

Komoditi yang mengalami penurunan harga adalah daging ayam ras yang turun rata-rata Rp 2.000/Kg (5,6 persen) menjadi Rp 33.500/Kg dari sebelumnya Rp 35.500/Kg. Bawang merah brebes juga turun rata-rata Rp 2.500/Kg (5,26 persen) menjadi Rp 45 ribu/Kg dari sebelumnya Rp47.500/Kg.

Cabai merah juga turun hingga Rp 4.000/Kg atau 10 persen menjadi Rp 36 ribu/Kg dari sebelumnya Rp40 ribu/Kg. Cabai rawit merah yang turun bahkan mencapai Rp 8.000/Kg atau 23,88 persen menjadi Rp25.500/Kg dari sebelumnya Rp 33.500/Kg.

Harga naik tercatat di cabai merah kriting yang naik rata rata Rp 6.000/Kg (27,3 persen) menjadi Rp28 ribu/Kg dari sebelumnya Rp 22 ribu/Kg. Untuk komoditas beras, daging sapi, minyak goreng, dan gula cenderung stabil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement