REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan pasca Pemilu 2019, terus berjatuhan. Di Kabupaten Indramayu, hal tersebut menimpa dua orang petugas KPPS. Hal serupa juga menimpa anggota KPPS di Kabupaten Cirebon.
"Ya ada dua petugas KPPS (yang meninggal diduga karena kelelahan usai bertugas, Red),’’ ujar Ketua KPU Kabupaten Indramayu, Ahmad Toni Fathoni, kepada Republika.co.id, Senin (22/4).
Adapun kedua petugas KPPS yang meninggal dunia itu, yakni Carmudi (60), anggota KPPS TPS 01 Desa Tenajar Lor, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu. Dia meninggal setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon selama dua hari, Sabtu (20/4).
Petugas KPPS lainnya yang meninggal dunia adalah Ketua KPPS TPS 004, Pramono, warga Desa Jatibarang Baru, kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Almarhum meninggal dunia pada Ahad (21/4).
Komisioner KPU Kabupaten Indramayu, Labib, mengatakan, keduanya meninggal dunia karena diduga mengalami kelelahan setelah menjalankan tugas pada momen pemungutan dan penghitungan suara.
"Mereka sebelumnya harus menyiapkan logistik dan persiapan di TPS, kemudian menyiapkan rekap di PPK sehingga menguras energi," tutur Labib.
Labib menilai, Pemilu 2019 yang dilakukan serentak untuk lima pemilihan memang sangat menguras energi para petugas di lapangan. Hal itu termasuk petugas KPPS, yang harus bekerja dari pagi sampai pagi kembali.
Selain di Kabupaten Indramayu, hal serupa juga terjadi di Kabupaten Cirebon. Seorang anggota KPPS di TPS 13 Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Ngadiono Supa'at, meninggal dunia pada Sabtu (20/4). Ngadiono merupakan mantan Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, dengan pangkat terakhir Letkol (Inf). Almarhum kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kelurahan Gegunungan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Sabtu (20/4).
"Setelah bertugas di TPS, Pak Ngadiono sempat berobat ke Rumah Sakit Pertamina pada Jumat (19/4)," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni. Almarhum kemudian menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (20/4).
Enny mengaku tidak tahu pasti penyakit yang diderita oleh Ngadiono. Namun, dia menduga Ngadiono mengalami kelelahan usai menjalankan tugasnya selama Pemilu.