Senin 22 Apr 2019 13:42 WIB

OJK: Kredit Bermasalah di NTT Rendah

Kredit bermasalah perbankan nasional pada kuartal I 2019 kresebesar 2,59 persen

Kredit macet (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Kredit macet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Robert Sianipar mengemukakan bahwa kredit bermasalah atau nonperfoming loan (NPL) di NTT pada kuartal I 2019 hanya 2,3 persen. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan NPL provinsi lain di wilayah Indonesia bagian timur.

"Data untuk wilayah timur Indonesia menunjukkan, tingkat NPL di NTT lebih baik dibanding provinsi lain," katanya dalam pertemuan kuartalan OJK NTT, Bank Indonesia NTT, dengan awak media massa di Kupang, Senin (22/4).

Baca Juga

Ia mengatakan, kredit bermasalah di provinsi setempat juga masih lebih rendah dibandingkan secara nasional sebesar 2,59 persen. Menurutnya, data ini membuat para pelaku usaha lebih optimistis untuk berinvestasi terutama pada sektor perbankan di provinsi berbasis kepulauan itu.

Ia menyebutkan bahwa salah satu calon investor dari Jakarta yang segera berinvestasi yaitu Bank Multi Arta Sentosa (MAS) dengan membuka jaringan kantornya di NTT. "Saya sudah bertemu dengan direksi Bank MAS, salah satu aspek yang mendorong mereka untuk berinvestasi yaitu kualitas NPL yang masih lebih baik," katanya.

Ia mengatakan, investasi sektor perbankan seperti ini akan menambah fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. "Kondisi ini yang menurut kami positif sehingga terus mendorong pihak perbankan di NTT untuk terus menekan angka NPL dalam penyaluran kredit," tutur Robert.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement