Ahad 21 Apr 2019 22:36 WIB

Pergerakan Tanah Landa Puluhan Rumah di Nyalindung Sukabumi

Data sementara ada 40 unit rumah yang terdampak pergerakan tanah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menunjukkan lantai rumah yang retak akibat pergerakan tanah (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga menunjukkan lantai rumah yang retak akibat pergerakan tanah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 40 unit rumah di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi terdampak bencana pergerakan tanah. Kondisi tersebut terjadi setelah wilayah Sukabumi diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.

Data dari aparat desa menyebutkan, bencana itu tepatnya terjadi di Kampung Urugan, RW 05 Desa Kertaangsana, Kecamayan Nyalindung. Pergerakan tanah di wilayah itu terjadi sejak Kamis (18/4) lalu. "Data sementara ada 40 unit rumah yang terdampak atau terancam," ujar Kepala Desa Kertaangsana, Agus Sudrajat kepada wartawan Ahad (21/4).

Baca Juga

Lokasi rumah yang terancam pergerakan tanah ini berada di Jalan Raya Sukabumi - Sagaranten, kilometer 24. Rumah yang terdampak ungkap Agus, rata-rata mengalami retak di bagian lantai dan dinding. Bencana ini juga menyebabkan akses ruas jalan provinsi mengalami retakan.

Selain itu Agus mengatakan, pergerakan tanah ini juga berdampak pada lahan pesawahan warga yang lokasinya berada di samping permukiman warga. Lebar retakan tanah bervariasi mulai dari lebar 20 sampai 50 centimeter.

Pemerintah Desa Kertaangsana bersama relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Nyalindung kata Agus telah melakukan penanganan. Terutama dengan mencari tahu penyebab pasti dari pergerakan tanah dan mengantisipasi adanya bencana susulan.

Agus menuturkan, pemerintah desa juga telah melakukan musyawarah dengan warga desa. Misalnya akan memasang pipa untuk mendistribusikan air ke lahan pesawahan warga.

Saat ini sambung Agus, warga masih tinggal di rumahnya masing-masing. Sebabnya upaya relokasi masih menunggu arahan dari BPBD.

Seorang warga Kampung Urugan, Jaenudin (45) mengatakan, bagian dinding rumahnya terdapat retakan cukup panjang. Selain di rumahnya, kondisi serupa juga terjadi di tetangganya yang mengalami retak pada bagian lantai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement