REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Erick Thohir merasa heran dengan kubu 02 Prabowo-Sandi yang tak terima dengan hasil hitung cepat. Padahal, kubu yang sama menerima saja hasil hitung cepat saat Anies Baswedan-Sandi menang di Pilgub DKI 2017.
"Dari sejarah ketika pemilu daerah DKI (Jakarta) ketika Pak Anies dan saudara, sahabat kita, Sandi, kan menang. Itu hasilnya quick count juga yang dibilang menjadi hasil dan saya rasa tidak ada yang keberatan," katanya dalam acara syukuran kemenangan di Jakarta, Ahad (21/4).
Ia merasa kecewa karena ada pihak yang berupaya mendelegitimasi lembaga survei yang memenangkan Jokowi. Padahal sejumlah lembaga survei itu, kata Erick sudah menggunakan metode yang benar. Sebagai catatan, sebagian lembaga itu pula yang menghitung cepat keunggulan Anies-Sandi saat Pilgub DKI.
"Sangat disayangkan sekali kalau pada saat ini jelas quick count ini hasil dari 12 lembaga survei yang ternama juga masih dipertanyakan," ujarnya.
Erick mengapresiasi server KPU yang berjalan dengan baik. TKN pun punya data internal sebagai pembanding dengan data lain.
"Kalau mereka juga tidak percaya hasil quick count sampai hari ini KPU masih baik. Dan kita juga punya data sendiri. Itu juga membuktikan bahwa kita menyajikan data yang sah dan real. Kita tidak punya DNA dalam arti menipu-nipu dan curang," ucapnya.