REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan rasa duka cita kepada jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami sakit, tindak kekerasan, kecelakaan, dan meninggal dunia dalam mengemban tugas pengawasan menyukseskan Pemilu Serentak 2019. Menurut Tjahjo, mereka yang meninggal saat mengemban tugas membantu pelaksaan pemilu adalah pahlawan demokrasi.
"Kami juga turut mendoakan petugas dari jajaran Pengawas Pemilu yang sakit, mengalami tindak kekerasan dan kecelakaan segera sembuh dan pulih seperti sedia kala, dan yang meninggal dunia semoga diterima amal baktinya dan diberi tempat yang mulia di hadapan Allah Yang Maha Kuasa" kata Tjahjo dalam keterangan resmi, Ahad (21/4).
Tjahjo menilai pekerjaan sebagai pengawas Pemilu sangat berat, berisiko tinggi, dan menguras tenaga. Oleh karena itu, ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran pengawas Pemilu.
"Keluarga besar Kemendagri dan BNPP memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk jajaran Pengawas Pemilu yang telah berjuang untuk menyukseskan agenda besar nasional Pemilu Serentak 2019 yang Luber dan Jurdil, kami tahu ini merupakan pekerjaan yang tak mudah," ujar Tjahjo.
Diketahui, jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami sakit dan menjalani rawat inap berjumlah 85 orang tersebar di 21 Provinsi dan 43 Kabupaten/Kota. Sementara itu, yang jalani rawat jalan berjumlah 137 orang tersebar di 20 Provinsi dan 52 Kabupaten/Kota.
Kemudian jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami tindak kekerasan berjumlah 15 orang yang tersebar di 11 Provinsi dan 14 Kabupaten/Kota. Adapun jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami kecelakaan pada saat bertugas berjumlah 74 orang yang tersebar di 20 Provinsi dan 47 Kabupaten/Kota.
Data untuk jajaran Pengawas Pemilu yang meninggal dunia berjumlah 14 orang yang tersebar di lima Provinsi dan 11 Kabupaten/Kota.
Tjaho menganggap tugas yang diemban oleh jajaran Pengawas Pemilu sangat penting dalam mengawal kualitas penyelenggaraan Pemilu. Apalagi mereka rela berkorban dan bekerja tanpa lelah karena kecintaannya pada bangsa dan negara.