REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surakarta pada Pemilu 2019 naik 80,03 persen. Pada Pemilu 2014, PKS meraih 19.562 suara dan kini menjadi 35.218.
"Suara kami naik cukup signifikan, namun secara rangking sama dengan 2014, yaitu di dua besar," kata Ketua DPD PKS Kota Surakarta Abdul Ghofar Ismail di Solo, Jumat.
Abdul memerinci, Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Pasar Kliwon-Serengan PKS memperoleh sebanyak 8.153 suara dan Dapil 2 Laweyan meraup 8.734 suara. Sedangkan, untuk Dapil 3 Banjarsari A atau barat sebanyak 7.211suara, Dapil 4 Kadipiro dan Nusukan PKS memperoleh 5.284 suara, serta di Dapil 5 Jebres PKS bisa memperoleh sebanyak 5.772 suara.
Menurut Abdul, capaian tersebut sesuai dengan amanah musyawarah daerah (musda) agar PKS bertahan di dua besar. Ia mengatakan sejauh ini suara yang masuk dari tempat pemungutan suara (TPS) mencapai 94,63 persen.
"Ini karena ada beberapa yang C1-nya kurang, saksi dari PKS tidak mendapat C1 jadi belum bisa sampai 100 persen," katanya.
Abdul mengatakan dengan capaian suara tersebut, PKS memperoleh lima kursi di DPRD Kota Surakarta. Angka ini sama dengan pelaksanaan pemilu sebelumnya.
Sementara itu, Abdul mengungkapkan, Dapil 1 diisi oleh Abdul Ghofar Ismail, Dapil 2 Didik Hermawan, Dapil 3 Asih Sunjoto Putro, Dapil 4 Muhadi Syahroni, dan Dapil 5 Sugeng Riyanto. Ia mengatakan kenaikan jumlah suara yang mampu diraih oleh PKS tersebut salah satunya dampak dari Aksi 212.
Selain itu, menurut Abdul, PKS juga mampu menggalang banyak dukungan dari program kerja. PKS menjanjikan bebas pajak kendaraan motor, SIM seumur hidup, dan rata-rata penghasilan Rp 8 juta untuk masyarakat.