Jumat 19 Apr 2019 13:03 WIB

Karo Humas Pemprov Jabar Bantah Tuduhan tak Netral

Hermansyah dituduh mengkampanyekan istrinya yang merupakan caleg Partai Perindo.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Ratna Puspita
Pencoblosan di Pemilu 2019 (ilustrasi)
Foto: republika
Pencoblosan di Pemilu 2019 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Jabar Hermansyah membantah tuduhan dirinya tidak netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Hermansyah dituduh mengkampanyekan istrinya yang merupakan caleg Partai Perindo kepada staf di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.

Menurut Hermansyah, ia hanya memperkenalkan istrinya kepada seluruh staf humas dan protokol terkait dengan kedinasan. "Saya memang orang baru. Jadi, sangat wajar jika saya mau mengenalkan istri saya pada saat itu," ujar Hermansyah kepada wartawan di Gedung Sate, Bandung, Kamis petang (18/4).

Baca Juga

Hermansyah menerangkan perkenalan karena istrinya akan mendampinginya dalam urusan kedinasan. Misalnya, ia mengatakan, kegiatan yang melibatkan istri-istri pejabat di lingkungan Pemprov Jabar.

Hermansyah menambahkan ia mengenalkan istrinya pada acara silaturahim dengan staf. Kala itu, ia mengakui, ada pembagian kartu nama berlogo Perindo. Namun, ia menilai, hal tersebut sebagai kewajaran dan kebetluan.

"Soal kartu nama itu sangat wajar ketika orang berkenalan. Ketika saya berikan kartu nama, pasti logonya pemprov karena saya orang pemprov. Kalau pengusaha ya da logo perusahaan. Dia kebetulan politisi maka kartu namanya emang dituliskan nama Perindo," kata dia.

Namun, ia menegaskan, tak ada satu pun kata minta tolong yang diucapkan ke staf untuk memilih istrinya. Hermansyah mengatakan dirinya tidak melakukan pengarahan apapun terkait pencalonan istrinya pada Pemilu 2019.

"Saya sangat menjaga netralitas itu,  saya jamin bahwa ASN di Gesat ini terutama di Biro Humas itu sangat netral," kata dia. 

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan akan menindak tegas ASN yang terbukti tidak netral dalam Pemilu 2019. Emil mengaku mengetahui ada pejabat ASN di Pemprov Jabar yang seolah berkampanye di kantornya.

"Saya sangat menyesali, ya, terjadi sebuah pelanggaran aturan. Kan sudah jelas itu adalah kantor pemerintah. ASN harus netral. Apapun alasannya tidak bisa diterima," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat diwawancarai di rumah pribadinya, seusai mencoblos di Cigadung Selatan, Rabu (17/4).

Emil mengaku akan melakukan menegur pejabat yang bersangkutan dan menyerahkan permasalahan ini kepada Sekda Jabar Iwa Karniwa selaku pembina kepegawaian ASN di Jabar. "Ini individu, dia tidak mewakili citra keseluruhan," katanya.

Namun, kata Emil, tidak bisa berspekulasi terlalu jauh mengenai penindakan terhadap jabatan yang bersangkutan. "Pokoknya kita proporsional sesuai dengan situasinya," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement