Jumat 19 Apr 2019 12:46 WIB

Said Aqil Imbau Warga tak Lakukan Gerakan Inkonstitusional

Dia meminta semua pihak menjaga nama baik bangsa Indonesia

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Munas NU. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj
Foto: Republika/Edi Yusuf
Munas NU. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengimbau masyarakat Indonesia, utamanya warga Nahdlatul Ulama untuk tidak melakukan gerakan bertentangan dengan konstitusi dalam menyikapi hasil Pemilu 2019. Dia meminta semua pihak menjaga nama baik bangsa Indonesia, yang dikenal bermartabat dan berakhlakul karimah.

"Saudara-saudara sebangsa, setanah air, wabil khusus warga Nahdatul Ulama tidak boleh melakukan gerakan-gerakan yang inkonstitusional, menggangu stabilitas keamanan, dan ketenangan. Apalagi kita sebagau bangsa yang bermartabat, berbudaya, bangsa berakhlakul karimah," kata Said Aqil ditemui di Surabaya, Jumat (19/4).

Said Aqil mengimbau semua pihak bisa menerima dengan besar hati, apapun hasil yang diperoleh berdasarkan pesta demokrasi yang berlangsung. Said Aqil juga berharap, semua pihak bisa lebih dewasa menyikapi hasil Pemilu 2019 ini.

"Kami mohon semuanya agar terima dengan besar hati, menerima dengan dewasa, apapun hasilnya nanti dari pemilihan yang baru saja kita laksanakan," kata Said Aqil.

Dia mengingatkan, proses demokrasi di Indonesia juga turut mendapat pantauan dari dunia internasional. Indonesia, kata dia, selama ini dipandang sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama islam. Situasi itu membuktikan, Islam dan demokrasi ternyata tidak bertentangan.

"Dunia internasional memandang kita sebgai bangsa yang mayoritas beragama Islam dan berdemokrasi. Islam dan demokrasi ternyata tidak bertentangan. Namun saling memperkuat. Islam bisa diperkuat dengan demokrasi. Demokrasi bisa berjalan drnga  nilai-nilai Islam yang universal," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement