Kamis 18 Apr 2019 13:12 WIB

Gudang Pabrik Tekstil di Bandung Ludes Terbakar

Petugas kesulitan memadamkan api karena luasnya area gudang tekstil.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
Gudang pabrik tekstil PT Kemas Sarana Multiguna seluas 3.000 meter persegi di kawasan pabrik di Jalan Cisirung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung ludes terbakar, Kamis (18/3).
Foto: Damkar Kabupaten Bandung
Gudang pabrik tekstil PT Kemas Sarana Multiguna seluas 3.000 meter persegi di kawasan pabrik di Jalan Cisirung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung ludes terbakar, Kamis (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT -- Gudang pabrik tekstil PT Kemas Sarana Multiguna seluas 3.000 meter persegi di kawasan pabrik di Jalan Cisirung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung ludes terbakar, Kamis (18/3) dini hari sekitar pukul 03.29 Wib.

Belum diketahui penyebab kebakaran. Namun, tidak ada korban jiwa.

Baca Juga

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung, Bima mengungkapkan proses pemadaman hingga pendinginan dilakukan sejak pukul 03.39 WIB hingga pukul 10.45 WIB. Area yang luas menjadi alasan proses pemadaman berlangsung lama.

"Saat tiba, api sudah besar dan area luas. Bahan-bahan juga dari plastik. Penyebabnya masih dalam penyelidikan," ujarnya saat dihubungi via sambungan telepon, Kamis (18/4).

Ia mengungkapkan, seluruh unit pancar dan penyelamat dari beberapa titik di Kabupaten Bandung dikerahkan untuk memadamkan api. Bantuan juga berasal dari Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung.

Menurutnya, saat tiba di lokasi, petugas melakukan pemblokiran di samping kiri, kanan dan belakang gudang agar api tidak merambat lebih luas. "Setelah api padam, petugas melakukan pendinginan di area pabrik yang terbakar, setelah aman petugas mendata dan mengecek peralatan unit," katanya.

Dia mengatakan aset yang berhasil diselamatkan, yaitu mesin milik pabrik,

gudang bahan jadi dan produksi serta rumah dan kantor di bagian belakang gudang. Di sebelah pabrik terdapat pemukiman, namun api tidak merembet.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement