REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Muhammad Zainul Mahdi atau biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengapresiasi sikap pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang tak mau mengklaim kemenangan. Meskipun, semua hasil hitung cepat lembaga survei menunjukan Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandiaga.
Menurut TGB, sikap yang ditunjukan Jokowi itu bagian dari upaya menghormati Komisi Pemilihan Umum (KPU), satu-satunya lembaga yang berwenang mengumumkan hasil Pemilihan Umum.
"Bagian dari upaya Pak Jokowi untuk menghormati kewenangan KPU. Karena UU menegaskan bahwa yang mengumumkan adalah KPU," ujar TGB saat hadir di Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (17/4).
Menurut TGB, meskipun pengalaman selama ini menunjukan hasil hitung cepat merupakan metode scientific yang sudah teruji dalam Pemilu sebelumnya. Ia mengatakan, TKN tidak akan mengumumkan kemenangan sebelum KPU mengumumkan secara resmi.
Karenanya, pidato Jokowi hari ini, tidak menunjukan kegembiraan yang berlebihan, kendati unggul dari hasil hitung cepat semua lembaga survei.
"Yang pasti Pak Jokowi tidak ada kegembiraan yang berlebihan, tidak ada euforia, yang terasa nuansa syukur alhamdulillah. Mudah-mudahan setelah quick count, nanti pada waktunya KPU akan mengumumkan Jokowi-Ma’ruf yang menang. InsyaAllah," kata TGB.
Mantan Gubernur NTB itu juga merespon klaim kemenangan yang dilakukan calon Presiden Prabowo Subianto atas hasil Pilpres kali ini. Menurutnya, hal itu sah-sah saja dilakukan. Namun, hal itu tentu berbeda dilakukan TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Ya tergantung masing-masing. Tidak ada satupun orang yang bisa melarang deklarasi, tapi yang pasti Pak Jokowi tidak ada kegembiraan yang berlebihan, tidak ada euforia, yang terasa nuansa syukur Alhamdulillah," ujar TGB.
Ia justru mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati proses Pemilu yang berlangsung lancar pada hari ini. Menurutnya, jika ada pihak yang tidak puas, ada mekanisme yang dapat ditempuh.
"Jadi kalau ada keberatan, protes apapun silakan diajukan ke Bawaslu, DKPP, KPU, MK, segala macam," katanya.
Menurutnya, jangan sampai bentuk ketidakpuasan pihak-pihak tertentu disalurkan melalui cara-cara yang melanggar hukum.
"Kalau sayang Indonesia tidak perlu mengancam siapapun dan apapun. Karena ungkapan yang provokatif tidak akan membawa kemaslahatan untuk Indoensia. Itu hanya membuat bangsa kita mundur," ujar TGB.
Dua pasangan calon presiden baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga telah merespon hasil pelaksanaan Pemilu 2019 hari ini.
Jokowi-Ma'ruf memilih untuk bersabar menunggu hasil keputusan resmi dari KPU. Jokowi meminta agar para pendukungnya dan masyarakat menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Dari indikasi exit poll dan juga quick count kita sudah lihat semua tapi kita harus bersabar menunggu perhitungan KPU secara resmi," ujar Jokowi saat melakukan konferensi pers di Djakarta Theater, Jakarta, sore ini.
Sedangkan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto justru mengklaim bahwa berdasarkan hasil exit poll dari 5000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) pilpres 2019, ia dan Sandiaga Uno menang dengan perolehan angka 55,4 persen.
Tak hanya itu, Prabowo juga menegaskan berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, pihaknya sudah unggul dengan perolehan 52,2 persen.
"Hasil exit poll di 5.000 TPS kita menang 55,4 persen. Hasil quick count kita menang 52,2 persen," kata Prabowo di kediamannya, Jakarta, Rabu (17/4).