Rabu 17 Apr 2019 04:00 WIB

Sejumlah Wilayah Pesisir Indonesia Waspada Gelombang Tinggi

Peningkatan gelombang tinggi karena pola sirkulasi di Samudra Hindia barat Mentawai.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Gelombang tinggi
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gelombang tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memperingatkan adanya potensi gelombang tinggi pada Selasa (16/4) hingga Jumat (19/4) di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengatakan, peningkatan gelombang tinggi disebabkan oleh pola sirkulasi di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai.

Pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya dari Utara - Timur Laut dengan rata-rata kecepatan tiga hingga 15 knot. Sedangkan di wilayah selatan Indonesia umumnya dari Timur - Selatan dengan kecepatan tiga hingga 15 knot.

Baca Juga

Sementara itu, kecepatan angin tertinggi tercatat berada di Samudra Hindia Selatan NTB, Perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, Laut Arafuru, dan Perairan utara Papua. "Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/4).

Ia menambahkan, hasil pantauan BMKG mendeteksi peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di beberapa wilayah. Seperti perairan Utara Sabang, Perairan Sabang – Banda Aceh, Perairan Barat Aceh, Perairan selatan Pulau Sawu hingga Pulau Rotte, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Perairan Selatan Flores, Perairan Selatan Kep. Sermata – Kep. Tanimbar, Laut Arafuru. Juga di Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara hingga timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat hingga Papua, dan Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Di sisi lain, dia menambahkan, gelombang yang lebih tinggi berkisar antara 2,5 hingga 4 meter kemungkinan akan melanda beberapa wilayah Indonesia. Seperti perairan Barat Pulau Simeulue hingga perairan Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Pulau Enggano – Bengkulu, Perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba. Begtu jua di perairan Barat Lampung, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan, Samudera Hindia barat Sumatera, serta Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ujarnya.

Untuk itu, dia menambahkan, BMKG selalu mengimbau pada masyarakat terutama nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin

lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m) untuk selalu waspada. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement