REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan formulir A5 atau pindah memilih untuk pasien yang dirawat di enam rumah sakit di wilayah setempat.
"Pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit sudah kami siapkan formulir A5, setelah sebelumnya enam rumah sakit di Sleman mengajukan formulir A5," kata Koordinator Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Sleman Indah Sri Wulandari di Sleman, Selasa (16/4).
Menurut dia, untuk waktu memilih pemilih pindahan pasien rumah sakit yakni pukul 12.00 WIB ke atas.
"Sepanjang surat suara masih ada, namun kami usahakan tetap ada. Akan kami usahakan surat suara tetap ada," ucapnya.
Ia mengatakan, enam rumah sakit tersebut yakni Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, RS Sakina Idaman di Mlati, RS Grhasia di Pakem, RS At-Turots di Seyegan, RSU Panti Baktiningsih serta RS JIH.
"Pengajuan formulir A5 untuk pasien rumah sakit sudah sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 28 Maret," tuturnya.
Indah mengatakan, RS JIH mengajukan 28 orang, namun tiga orang tidak masuk DPT, kemudian RS Grhasia mengajukan sebanyak 17 orang dan satu orang tidak masuk.
"Sedangkan, untuk Sardjito mengajukan 235 orang dan sebanyak 75 dinyatakan invalid sehingga jumlahnya sekitar 160 pemilih," ujarnya.
Ia mengatakan, selain memfasilitasi pasien di enam rumah sakit, pihaknya juga membuka tempat pemungutan suara (TPS) di rumah sakit.
"TPS di rumah sakit untuk melayani para pasien yang tidak bisa datang ke TPS," katanya.
Sedangkan untuk proses "pencoblosan" di RS, kata dia, akan didampingi dua petugas KPPS, pengawas, saksi, serta keamanan.
"Pendampingan tersebut akan dilakukan di tiap rumah sakit. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan mendatangi tiap pasien di tiap tiap rumah sakti dan mereka juga sudah membawa bilik suara portabel," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
