REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah memprediksi pemudik akan lebih banyak menggunakan trasnportasi darat dibandingkan moda lainnya, terlebih saat Tol Trans Jawa tahun ini sudah terhubung. Untuk mengantisipasi kepadatan di jalur tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk saat ini tengah dalam proses memindahkan gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut).
“Itu (Gerbang Tol Cikarut) sudah tidak bisa lagi menampung traffic karena gardunya sudah dibongkar (terdampak) oleh proyek kereta cepat dan Tol Layang Jakarta-Cikampek,” kata Desi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (15/4).
Dia menjelaskan dengan adanya pembangunan dua proyek tersebut maka kapasitas Tol Cikarut sudah berkurang. Jadi, lanjut Desi, saat ini Jasa Marga memindahkan gerbang tol tersebut ke Cikampek.
Desi mengatakan pergerakan masayarakat di gerbang Tol Cikarut sudah semakin jauh. “Dulu pergerakannya cuma sampai Cikarang sekarang sudah sampai Karawang kan padat banget jadi memang sudah tidak layak sehingga kita pindah (ke Cikampek),” ungkap Desi.
Dia memastikan Jasa Marga memprediksi pemidahan gerbang tol tersebut ke Cikampek amsih sangat memungkinkan. Desi menilai saat ini pergerakan lalu lintas di Tol Cikampek sudah tersebar ke arahs elatan dantimur. Sementara untuk Cikampek, kata dia, pergerakan semua masyarakat ke luar Jakarta lebih banyak ke Cikampek.
Desi memastikan proses pemindahan gerbang Tol Cikarut tersebut sudah mencapai 50 persen. “Sebelum mudik (pemindahan gerbang Tol Cikarut) harus sudah jadi, karena kan cuma gardu,” tutur Desi.