Senin 15 Apr 2019 14:32 WIB

Kota Bandung Siaga Kebutuhan Pangan

Antisipasi ini untuk memastikan persediaan pangan aman jelang

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Daging sapi
Foto: pixabay
Daging sapi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung bersiaga mengantisipasi kebutuhan pangan. Hal ini untuk memastikan persediaan pangan aman dan tidak terjadi lonjakan harga terutama menjelang Ramadhan bulan Mei mendatang.

Plt. Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung yang juga Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Elly Wasliah meyakinkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan berupaya mengamankan ketersediaan pangan, terutama telur, daging ayam, dan daging sapi.

"Karena setiap menjelang Ramadan dan lebaran, komoditas tersebut meningkat permintaannya," kata Elly dalam siaran persnya, Senin (15/4).

Ia mencontohkan, dalam kondisi normal kebutuhan telur Kota Bandung adalah 120 ton per hari. Kebutuhan tersebut 70 persen dipasok dari Blitar, Jawa Timur. Sedangkan 30 persen dikirim dari Priangan Timur.

Ia mengaku pihaknya juga bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung telah datang ke Blitar untuk melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah setempat. Pemkot Bandung meminta agar bisa menambah pasokan terutama saat masa menjelang Ramadan dan lebaran yang permintaannya bisa sampai dua kali lipat.

"Diperkirakan kita butuh 240-250 ton telur ini menjelang Ramadan, karena Kota Bandung itu banyak produsen kuenya, baik kue basah maupun kue kering," ujarnya.

Demikian halnya dengan daging sapi. Normalnya, Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bandung menyembelih 80 ekor sapi per hari. Namun menjelang Ramadan dan Idul fitri, jumlah permintaan daging sapi bisa naik berkali-kali lipat. "Untuk menyikapi itu maka kami akan meminta kepada para ‘feedloter’ atau para pengusaha sapi potong meningkatkan pasokannya. Karena manakala pasokan tidak meningkat, konsekuensinya harga daging sapi di Kota Bandung mengalami lonjakan," tuturnya.

Di sisi lain, pengamanan pasokan daging ayam juga menjadi perhatian.  Elly mengaku akan berkoordinasi dengan para produsen daging ayam di Priangan Timur, khususnya Kabupatan Ciamis. "Dalam kondisi normal, kita butuh daging ayam sekitar 600.000 ekor per hari. Menjelang Ramadan, kenaikannya sama dengan sapi, bisa sampai 900.000 ekor. Sehingga kami akan berkoordinasi dengan daerah pemasok," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement