REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali meluncurkan buku terbaru berjudul 'Kata Fadli, Catatan-Catatan Kritis dari Senayan', Senin (15/4). Fadli mengatakan karya terbarunya tersebut merupakan upaya merefleksikan kembali perdebatan-perdebatan subtantif yang menurutnya jarang terjadi di DPR.
"Saya kira kita membutuhkan perdebatan. Sayang sekali kita di DPR ini jarang sekali ada perdebatan subtantif, saya kira ini persoalan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, di Jakarta, Senin (15/4).
Fadli menganggap perdebatan yang ada selama ini cenderung masih di permukaan dan bersifat teknis. Sehingga menurutnya hal yang wajar jika setiap pengambilan keputusan selalu berujung voting lantaran tidak adanya perdebatan yang substantif tersebut.
"Dalam perjalanan bangsa saya kira kita perlu perdebatan-perdebatan subtantif dengan berbagai macam isu dan ini yang kita perlukan ke depan di dalam pemerintahan maupun parlemen," ujarnya.
Ia mengatakan, di dalam bukunya kali ini merupakan sebuah komentar terhadap berbagai macam peristiwa selama 4,5 tahun. Isu-isu tersebut menurutnya tidak jarang disampaikan secara spontan. Namun ada juga yang disampaikan melalui riset mendalam.
"Apalagi kebetulan saya orang yang berada di seberang pemerintah atau oposisi jadi tentu suara kritisnya harus lebih kriits dari yang lain," ungkapnya.
Sebelumnya, Fadli telah mengeluarkan tiga buku. Buku pertama ditulis pada Oktober 2014-2015, buku kedua ditulis pada Oktober 2015 sampai September 2016. Kemudian buku ketiga ditulis pada Oktober 2016 sampai 2017.
"Itu yang terkait dengan kegiatan-kegiatan ke DPR an, kegiatan rapat dan kegiatan lain yang terkait tugas-tugas DPR," jelasnya.