REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilu Serentak 2019 di TPS 01 yang berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beirut. Total ada 188 orang WNI di Lebanon yang mempunyai hak pilih.
"Pemilu berjalan dengan lancar," kata Ketua PPLN Beirut Mohammad Nur Salam melalui keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (14/4).
Mohammad mengatakan, sesuai dengan data yang dimiliki oleh PPLN Beirut, jumlah WNI yang masuk dalam DPT pemilu ada sebanyak 188 orang. Namun 10 orang telah meminta surat pindah memilih, sehingga jumlah pemilih di Lebanon adalah sebanyak 178.
"Selain itu terdapat 6 orang pemilih tambahan (menggunakan formulir A5) dan 19 orang pemilih khusus," ujarnya.
Muhammad menjelaskan, tepat pukul 08.00 waktu Beirut, TPS 01 dibuka dengan doa bersama dan pembacaan sumpah bagi KPPSLN yang dibacakan oleh Ketuanya, disaksikan oleh sebagian pemilih yang telah berada di TPS.
WNI di Lebanon yang terdiri dari para mahasiswa, WNI yang menikah dengan warga negara Lebanon, dan ekspatriat lainnya telah berada di TPS sejak pagi hari. Selain bertujuan untuk memilih, mereka juga memanfaatkan hari berkumpulnya WNI tersebut untuk saling sapa satu sama lain.
Sambil mengantri menunggu giliran mencoblos, para pemilih mengunjungi lapak jualan mahasiswa Indonesia yang menyajikan jajanan-jajanan khas Indonesia, seperti bakso, pisang coklat, tempe, dan martabak telur.
"Selain itu, mereka juga mengunjungi lapak ibu-ibu DWP yang menggelar dagangan berupa kerajinan tangan khas Indonesia," katanya.
Pada saat TPS ditutup pada pukul 18.00 waktu Beirut, berdasarkan hitungan KPPSLN, jumlah WNI yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak suaranya adalah sebanyak 151 orang atau 85 persen. Sementara itu, jumlah surat suara yang terpakai adalah sebanyak 176 surat suara atau 92 persen dari keseluruhan surat suara yang berjumlah 192 surat suara.
Tingginya antusiasme para pemilih di Lebanon tak lepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh PPLN Beirut mulai dari sosialisasi, serta memberikan kemudahan akses menuju TPS dengan memberikan bantuan transportasi.
Sebagai perbandingan, pada pilpres tahun 2014 pemilih yang menggunakan hak suaranya adalah sebesar 78 persen.
Duta Besar RI di Beirut, Hajriyanto Y. Thohari menyampaikan kegembiraannya atas terselenggaranya Pemilu di TPS 01 KBRI Beirut dengan tertib dan lancar. Dubes Hajriyanto juga menekankan kepada KPPSLN dan PPLN untuk benar-benar mengikuti seluruh prosedur dan mekanisme Pemilu.
Dubes juga mengingatkan agar menutup celah yang berpotensi menimbulkan kecurigaaan. Dengan demikian Pemilu dapat berlangsung dengan luber dan jurdil tanpa cacat.
Sehari sebelum proses pemungutan suara, Dubes Hajriyanto juga memberikan pengarahan umum kepada seluruh Anggota PPLN dan KPPSLN Beirut agar dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh KPU. Hajriyanto ingin pelaksanaan pemungutan suara di Lebanon berjalan lancar.