Ahad 14 Apr 2019 19:35 WIB

Sleman Miliki Empat Titik dan 12 TPS Rawan

Distribusi logistik pemilu akan dilakukan secara bertahap

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Tempat Pemungutan Suara
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Tempat Pemungutan Suara

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Indonesia sudah memasuki masa tenang per 13 April 2019. Kabupaten Sleman telah pula memulai distribusi logistik pemilihan umum yang akan dilakukan secara bertahap.

Distribusi logistik pemilu dilepas secara simbolis Bupati Sleman kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari 86 desa-desa. Distribusi didampingi Kapolres Sleman dan Ketua KPU Kabupaten Sleman.

Ketua KPU Kabupaten Sleman, Trapsi Haryadi mengatakan, distribusi logistik pemilu akan dilakukan secara bertahap mulai 13-16 April 2019. Distribusi akan dilakukan dengan pengawalan ketat Kepolisian.

Ia menerangkan, untuk tahap pertama logistik pemilu didistribusikan ke kantor-kantor desa yang ada di empat kecamatan. Mulai Kecamatan Depok, Berbah, Mlati dan Kecamatan Cangkringan.

"Logistik tersebut akan ditempatkan di kantor-kantor desa, baru pada 16 April 2019 nanti didistribusikan ke TPS-TPS," kata Trapsi di Kantor KPU Kabupaten Sleman, Sabtu (13/4).

Kabupaten Sleman sendiri memiliki total 3.392 tempat pemungutan suara (TPS). Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah menuturkan, Polres akan mengerahkan seluruh personel di Polsek-Polsek.

Selain itu, akan ditambahkan 50 personil dari Polres Sleman untuk pula melakukan pengamanan selama proses pemilu berlangsung. Rizky tidak memungkiri ada beberapa TPS di Kabupaten Sleman yang dianggap rawan.

"Ada empat titik yang kita anggap rawan, namun yang paling kita antisipasi ada 12 TPS di daerah Tambakbayan," ujar Rizky.

Rizky mengaku telah melakukan langkah-langkah antisipasi. Salah satu antisipasi yang telah diambil dilakukan dengan menambah jumlah personil di tempat-tempat tersebut.

Penambahan personil tidak cuma diberikan dari satu elemen, tapi baik dari Polisi maupun TNI. Ia berharap, langkah-langkah antisipasi dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Senada, Bupati Sleman, Sri Purnomo berharap, perlengkapan pemilihan umum dapat terjaga dengan aman di TPS masing-masing. Sehingga, dapat digunakan sebagaimana mestinya pada hari pencoblosan.

Untuk itu, ia mengaku telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait kelancaran dan keamanan jalannya pemilu. Karenanya, Sri mengajak semua elemen masyarakat menyambut pesta demokrasi dengan suka cita.

"Kita buktikan kalau masyarakat Sleman merupakan masyarakat yang mencintai demokrasi," kata Sri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement