REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden dan Wakil Presiden momor 01, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, berkomitmen akan mengembangkan program pinjaman untuk perempuan. Menurut Jokowi, program Mekaar dari Permodalan Nasional Madani (PNM) sangat membantu perempuan dalam hal permodalan.
"Apabila jalan ini sudah dikoreksi benar, akan dibesarkan. Sehingga perempuan Indonesia bisa berikan income tambahan untuk keluarga," kata Jokowi dalam Debat Pemilihan Umum kelima, Sabtu (13/4).
Jokowi mengungkapkan program Mekaar yang berjalan selama empat tahun terakhir sudah memiliki sekitar 4,5 juta nasabah. Tahun ini, dia menargetkan Mekaar akan bisa menggaet hingga 10 juta nasabah.
Jokowi mengatakan, perempuan yang diberi pinjaman dari Mekaar terdiri dari para pedagang asongan serta penjual bakso dan mi ayam. Pinjaman yang diberikan sejumlah Rp2 juta sampai Rp10 juta. Ada pula Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pinjaman di atas Rp10 juta dengan bunga sebesar tujuh persen.
Tidak hanya memberikan pinjaman, para nasabah perempuan ini juga mendapatkan pendampingan usaha. Selain Mekaar, Jokowi juga menyebut akan mengembangkan program Kredit Umi (Usaha Mikro) yang saat ini memiliki 1,1 juta nasabah dari lingkungan pesantren.
"Kami meyakini program kami bisa memberi kemandirian keluarga," tutur Jokowi.
Sementara itu, Kiai Ma'ruf mengatakan, visi dan misinya bersama Jokowi yaitu mengarusutamakan kesetaraan gender. Kiai Ma'ruf berkomitmen akan mengusahakan secara maksimal agar perempuan tidak hanya berdaya di bidang ekonomi dan politik tetapi juga pemerintahan.
Dalam upaya pemberdayaan ekonomi tingkat tinggi, menurut Kiai Ma'ruf, pihaknya juga telah mengembangkan Bank Wakaf Mikro di pesantren dengan nasabahnya 100 persen dari kalangan perempuan.
"Kami akan terus kembangkan dan bangun upaya ini. Di desa kami ciptakan Dewi (Desa Wisata) dan Dedi (Desa Digital)," tutup Ma'ruf