REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi Budi Hartanto (28), AS dan AJ, mengaku melaksanakan aksinya secara bergantian. Usai memutilasi leher korban, AS dan AJ memasukkan mayat Budi yang tanpa busana ke dalam koper.
Keduanya juga melakukan aksi ini bersama. "Pertama saya, dilanjutkan AJ," ujar AS saat diperiksa penyidik Subdit III Jatanras Polda Jatim di Mapolda Jatim, Sabtu (13/4).
AS mengaku usai membunuh Budi, dia serta AJ memutilasi dan memotong kepala secara bergantian. Selain itu, keduanya juga bersama-sama membuang kepala dan koper yang berisi mayat.
Koper berisi tubuh dibuang di dekat aliran sungai di Blitar, sedangkan kepala dibuang di Kediri. "Berdua. (Kepalanya dibuang) di sungai," katanya.
Kedua pelaku telah dibawa ke Mapolda Jatim sejak Jumat (12/4) malam. Saat berjalan ke ruang penyidik, keduanya juga terlihat berjalan pincang. Selain itu, nampak pula perban pada kaki, yang diketahui untuk membebat luka bekas tembakan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Jumat (12/4) mengatakan kedua pelaku ditangkap pada hari Kamis (11/4). AS ditangkap di Jakarta, disusul AJ yang ditangkap di Kediri.
Barung menyebut Budi dibunuh dan dimutilasi oleh pelaku AP di sebuah warung kopi di Jalan Surya, Kabupaten Kediri, yang sengaja disewa oleh AS sebelum mayatnya ditaruh dalam koper dan ditemukan di Blitar.
Warga Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper di antara semak-semak dekat sungai, tepatnya di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Rabu (3/4). Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di desa sekitar.
Saat ditemukan, di dalam koper terdapat sesosok mayat yang tidak memakai kain sehelai pun. Mayat tersebut ditemukan tanpa kepala, yang hingga kini potongan tubuh korban belum juga ditemukan.