Sabtu 13 Apr 2019 06:34 WIB

Ribuan Kasus Tuberkulosis Ditemukan di Kota Cirebon

Pemerintah Kota Cirebon berupaya tanggulangi kasus tuberkulosis.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Hasil Sinar-X dada seorang penderita Tuberkulosis (TB) tingkat lanjut. Panah putih menunjukkan adanya infeksi pada kedua belah paru-paru. Panah hitam menunjukkan adanya lubang yang sudah terbentuk.
Foto: Wikipedia
Hasil Sinar-X dada seorang penderita Tuberkulosis (TB) tingkat lanjut. Panah putih menunjukkan adanya infeksi pada kedua belah paru-paru. Panah hitam menunjukkan adanya lubang yang sudah terbentuk.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Ribuan kasus Tuberkulosis (Tb) baru ditemukan di Kota Cirebon sepanjang 2018. Pemerintah Kota Cirebon pun mendukung upaya penanggulangan kasus tersebut secara masif.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menyebutkan, temuan kasus TB baru pada tahun lalu di Kota Cirebon mencapai 1.392 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 39 di antaranya resisten.

Baca Juga

‘’Tapi kami sudah memiliki rencana aksi daerah yang terstruktur dan sistematis untuk pencegahan TB,’’ kata Edi, saat pencanangan Gerakan Masyarakat (Germas) Hari Tuberkulosis (TB) se-Dunia di Taman Air Goa Sunyaragi Kota Cirebon, Jumat (12/4).

Edi menyatakan, pihaknya melakukan pendeteksian langsung ke lingkungan masyarakat. Jika ditemukan ada yang terkena penyakit TB, akan segera diobati hingga sembuh. 

Upaya untuk terus menemukan penyakit TB di tengah-tengah masyarakat pun akan terus dilakukan. Setelah menyembuhkan, dilakukan upaya preventif agar tidak tertular, serta memproteksi masyarakat agar tidak terjadi penyebaran yang cepat terhadap penyakit tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menegaskan, Pemkot Cirebon mendukung penuh upaya untuk memberantas penyakit TB. Gerakan penanggulangan tersebut juga harus dilakukan secara masif, menyeluruh dan terkoordinasi.

‘’Berdasarkan informasi, penyakit TB ini bersifat endemik,’’ ungkap Agus.

Di tempat yang sama, koordinator provinsi untuk KNVC Tuberculosis Foundation perwakilan Jawa Barat, Joko Siswanto, menyebutkan, Indonesia menempati posisi ketiga untuk penyebaran dan penderita penyakit TB. Jumlahnya mencapai sekitar 842 ribu yang ditemukan setiap tahunnya.

‘’Namun yang terlapor baru sekitar 53 persen saja. Jadi masih ada pekerjaan rumah kita,’’ kata Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement