REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum merencanakan penundaan pemilu di Malaysia kendati ada video temuan surat suara yang sudah tercoblos di wilayah Selangor.
Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan, soal surat suara tercoblos yang ditemukan di Selangor saat ini masih dalam pemeriksaan KPU dan Bawaslu. KPU bersama Bawaslu telah mengirim tim melakukan klarifikasi.
Tim KPU yang dipimpin dua Komisioner KPU, Ilham Saputra dan Hasyim Asy'ari telah berangkat pada Jumat (12/4) pagi ke Kuala Lumpur dan Selangor untuk mengonfirmasi dan mengklarifikasi guna memastikan kondisi sebenarnya dari video tersebut.
Dengan demikian, Viryan memastikan belum ada penundaan pemilu di Malaysia masih sesuai jadwal pada Ahad (14/4) lusa. "(Penundaan) Gak lah, kan diklarifikasi dlu. tentunya KPU bersama-sama dengan Bawaslu sudah berkordinasi ini kita perjelas dulu statusnya," kata Viryan kepada wartawan di kantor KPU, Jumat (12/4).
Ia mengatakan yang perlu diperjelas itu adalah, status dari video itu seperti apa? Kemudian kalaupun misalnya benar, bagaimana kejadian sebenarnya? Kedua hal kemungkinan itu harus jelas dan detail, dari mulai jumlah hingga, kondisinya. "Sedetail mungkin untuk kemudian kami mengambil keputusan terkait kasus tersebut," jelasnya.
Viryan menegaskan, pada rinsipnya KPU tidak pernah toleransi terhadap berbagai bentuk upaya kecurangan. Namun segala temuan kecurangan perlu dipastikan, apakah yang terjadi demikian adanya atau tidak.
Menurut Viryan, beberapa waktu belakangan ini banyak isu yang dilemparkan ke masyarakat yang akhirnya sama sama diketahui ternyata tidak benar. Karena itu ia tidak mau terulang dan KPU tetap memegang semangat kehati-hatian ini.
Tim KPU yang hari ini berada di Malaysia akan memastikan apakah surat suara yang ditemukan tercoblos itu asli dikeluarkan oleh KPU atau tidak. Karena ia mengatakan KPU telah memberi tanda khusus yang membedakan surat suara itu asli atau tidak.
"Apakah benar itu surat suara yang di keluarkan, kemudian apakah benar sesuai dengan prosedur, apakah benar sesuai dengan rencana yang sudah di buat oleh PPLN ini semua perlu di klarifikasi dan insya Allah tim segera bekerja dan kembali ke Jakarta, selanjutnya kami akan bahas dalam rapat pleno," tegasnya.