REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengunjungi Pusat Pengaturan Beban (P2B) Jawa Bali untuk memastikan pasokan listrik jelang pemilu terjamin. Jonan menjelaskan perkiraan beban kondisi pasokan tenaga listrik selama periode Pemilihan Umum Presiden dan Legislatif (H-7 sampai H+7) untuk Sistem Kelistrikan Jawa-Bali berada pada kondisi “pasokan cukup”.
Jonan menjelaskan tanggal 17 April 2019, beban listrik diproyeksikan mengalami penurunan menjadi sebesar 15.571 Megawatt (MW) untuk beban puncak siang hari dan sebesar 22.895 MW untuk beban puncak malam hari atau mengalami penurunan sekitar 12 persen-29 persen.
"Kami ingin memastikan pembangkit dan transmisi agar andal dengan mengatur jadwal pemeliharan pembangkit dan transmisi di luar masa siaga pemilu-pilpres," ujar Jonan di Depok, Jumat (12/4).
Disamping itu Jonan juga meminta kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk bisa meningkatkan kesiagaan, menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik pada semua Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain itu, tidak melakukan pekerjaan atau pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan.
"Kami berharap PLN bisa meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan instalasi. Apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya, akan diusahakan agar dampak sosial ke masyarakat minimum," ujar Jonan.