Kamis 11 Apr 2019 18:59 WIB

TKN Tanggapi Surat Suara Tercoblos di Malaysia

TKN telah menugaskan perwakilan untuk menginvestigasi kasus ini.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristyanto sebelum melaksanakan safari kebangsaan PDIP ke Jawa Barat, Kamis (7/2).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristyanto sebelum melaksanakan safari kebangsaan PDIP ke Jawa Barat, Kamis (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin angkat bicara terkait temuan surat suara yang telah tercoblos di Malaysia. TKN mengatakan, menyerahkan sepenuhnya kasus temuan surat suara tersebut kepada badan pengawas pemilu (bawaslu).

"Jadi kita harus lihat kalau ada hal hal yang tidak benar, laporkan kepada aparat bawaslu itu sendiri biar mereka memproses," kata Sekretaris TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Hasto Kristiyanto di Jakarta, Kamis (11/4).

Baca Juga

Menurut Hasto, relatif mudah untuk melacak sebuah surat suara. Dia mengungkapkan, setiap kertas suara yang teregistrasi memiliki tanda khusus yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia mengatakan, setiap surat suara memiliki kode-kode tertentu. "Ya di situ sajalah harus dilihat," tambahnya.

Sebabnya, dia meminta agar semua pihak tidak selalu menyalahkan pemerintah setiap ada permasalahan terkait pemilu. Dia mengatakan, situasi kompetitif bisa saja terjadi mengingat kompetisi tidak hanya terjadi antara calon presiden (capres) tetapi juga antara partai politik dan calon anggota legislatif (caleg).

Hasto mengatakan, pengawasan terhadap persaingan itulah merupakan tugas bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk mengawal seluruh proses. Dia mengatakan, fungsi-fungsi lembaga itulah yang pada akhirnya melahirkan desain pemilu yang demokratis.

Lebih jauh, Hasto kembali menyebut adanya upaya pendelegitimasian penyelenggara pemilu berkaitan dengan kasus tersebut. Dia mengatakan, deligimitasi itu kemudian dijadikan sebuah skenario politik karena tidak siap menerima kekalahan. Sebabnya, dia melanjutkan, munculnya ancaman pengerahan massa oleh pihak tertentu.

Upaya serupa, dia mengatakan, juga pernah dilakukan kubu oposisi semisal tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos. Belakangan, isu tersebut terkuak sebagai sebuah hoaks.

Hasto mengatakan, TKN telah menugaskan perwakilan untuk menginvestigasi kasus surat suara di Malaysia. Dia mengatakan, secara partai, PDIP juga telah menugaskan perwakilan untuk menilik kasus itu mengingat seriusnya persoalan surat suara tersebut.

Meski demikian, Hasto mengaku hingga saat ini belum mendapatkan laporan langsung dari hasil investigasi tersebut. Dia mengaku masih melakukan monitoring.

"Sejak awal kami tahu bahwa Malaysia sejak dulu itu kan daerah yang berimbang. Karena itu sejak awal kami sudah antisipasi dari berbagai upaya-upaya untuk mendelegitimasi penyelenggara dengan berbagai hal sperti itu," katanya.

Sebelumnya, beredar video tentang penggerebekan lokasi tempat penyeludupan surat suara pos di sebuah ruko di kawasan Bangi, Selangor, Malaysia. Dalam video tersebut, disebutkan bahwa surat suara Pilpres sudah tercoblos untuk pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan surat suara pileg untuk Partai Nasdem dengan caleg Nomor urut 3.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement