REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, DIY, kembali mengadakan uji emisi kendaran. Kegiatan itu menyasar tidak cuma kendaraan masyarakat umum, tapi kendaraan dinas Pemkab Sleman.
Kegiatan itu dilaksanakan dengan menggandeng Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tujuannya, tidak lain menciptakan lingkungan dengan udara yang bersih dan sehat.
Kepala DLH Kabupaten Sleman, Dwi Anta Sudibya mengatakan, ada sebanyak 600 mobil yang dilakukan uji emisi. Jumlah itu terdiri dari 100 mobil dinas Pemkab Sleman dan sisanya kendaraan masyarakat.
Dwi menuturkan, setelah uji emisi hasilnya akan dilaporkan langsung kepada Bupati Sleman. Laporan itu diharapkan menjadi bahan masukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan terkait.
Uniknya, pada kesempatan itu, turut dilakukan uji emisi terhadap mobil dinas Bupati Sleman. Bahkan, kendaraan orang nomor satu Kabupaten Sleman itu mendapat pengecekan yang pertama kali.
"Hasilnya memuaskan, HC-nya hanya 0,04, dengan batas kelulusan HC-nya 200, harapan kami mobil-mobil dinas ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat," kata Dwi.
Kepala Dinas Perhubungan, Mardiyana, memberikan apresiasinya atas inisiasi pelaksanaan uji emisi tersebut. Utamanya, kepada Dinas Linkungan Hidup Kabupaten Sleman.
Sebab, ia menekankan, dari sana bisa diketahui gambaran kondisi kendaraan dinas yang ada di Kabupaten Sleman. Mardiyana berharap, setiap instansi yang memiliki mobil dinas dapat memberi contoh.
"Sarana dan prasrana ini harus kita pelihara, harus kita rawat, agar bia menjadi contoh masyarakat dan tidak mencemari lingkungan hidup," ujar Mardiyana.
Pada kesempatan itu, sebanyak 110 kendaraan dinas Pemkab Sleman sudah melakukan uji emisi gas buang. Setidaknya, 80 persen dari 110 kendaraan itu lolos uji emisi.
Meski begitu, memang belum semua kendaraan dinas sudah dilakukan uji emisi. Tapi, targetnya tetap 150 mobil dinas dan kemarin sudah diuji total 116 mobil, dan yang terverifikasi 110 mobil.
Selain kendaraan-kendaraan dinas, pengujian emisi gas buang turut dilakukan kepada kendaraan pribadi milik masyarakat yang melintas. Targetnya, ada 500 pengendara yang mendapat kesempatan uji.
Ikuti Whatsapp Channel Republika