Rabu 10 Apr 2019 23:03 WIB

Belum Ada Solusi untuk Genangan Air di Kota Tasik

Setiap hujan dengan intensitas tinggi pasti timbul genangan di wilayah Tasik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah rumah, jalan dan sawah di Desa Tanjungsari, Kecatan  Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya terendam banjir pada Senin (26/11).
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Sejumlah rumah, jalan dan sawah di Desa Tanjungsari, Kecatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya terendam banjir pada Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Genangan air yang kerap terjadi di sejumlah jalan protokol di Kota Tasikmalaya belum juga berhasil dibereskan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasik Anwar mengakui, setiap hujan dengan intensitas tinggi pasti timbul genangan di wilayahnya.

Menurut dia, genangan itu disebabkan drainase air yang tak berfungsi semestinya. Apalagi, sedimentasi sungai juga semakin meningkat. "Tasik sendiri dikelilingi bencana hidrometeorologi. Ketika hujan dengan intensitas tinggi, pasti ada genangan yang melewati batas normal," kata dia, Rabu (10/4).

Baca Juga

Uncu mengatakan, pada dasarnya, Kota Tasik tak termasuk dari 137 kabupaten/kota yang rawan bencana. Namun, pihaknya mengaku selalu waspada. Pasalnya, Kota Tasik yang seharusnya bebas dari banjir, tapi tetap ada genangan. "Itu menjadi sebuah ketidaknyamanan bagi masyarakat," kata dia.

BPBD sendiri rutin melakuka patroli ketika hujan dengan intensitas tinggi mulai turun untuk mengecek kondisi di lapangan. Selain itu, Uncu mengaku, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk mengatasi masalah genangan tersebut. "Kita terus melakukan koordinasi dengan berbagai dinas untuk sama-sama menyelesaikan ini," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tasik Ivan Dicksan mengarahkan masyarakat untuk lebih siap menghadapi bencana. Ia juga mengmbau masyarakat untuk ketika ada genangan air. "Kalau ada informasi kebencanaan segera melapor ke BPBD. Dengan begitu, kita bisa segera bertindak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement