REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Hilangnya seorang wisatawan saat berenang di Pantai Karang Papak, Kecamatan Cikalet, Kabupaten Garut, menjadi peringatan. Cuaca yang ekstrem disertai dengan timbulnya siklon tropis membuat gelombang laut selatan Jawa semakin tak bisa diprediksi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan mengimbau wisatawan untuk lebih berhati-hati jika pergi ke pantai. Ia mengatakan, wisatawan harus selalu memerhatikan setiap rambu-rambu yang ada.
"Di pantai-pantai selatan itu kita menempatkan petugas untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Tapi kalau pantai yang dikelola oleh desa itu sering menjadi satu kendala bagi kami, soalnya belum ada yang jelas bertanggung jawab," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (10/4).
Ia menambahkan, luasnya pantai di Kabupaten Garut membuat pengawasan petugas di lapangan tak maksimal. Pasalnya, sumber daya manusia petugas yang dimiliki Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Garut masih terbatas.
"Tahun ini kita akan mengadakan pelatihan untuk merekrut yang baru lagi untuk memitigasi hal-hal yang tak diinginkan," kata dia.
Sebelumnya, seorang wisatawan dikabarkan hilang terseret ombak di Pantai Karang Papak, pada Selasa (9/4). Koordinator Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung atau Basarnas, Joshua Banjarnahor mengatakan, hingga Rabu (10/4) sore, korban belum juga ditemukan. Meski begitu, pencarian akan terus dilakukan.