Rabu 10 Apr 2019 17:04 WIB

JK Ungkap 3 Syarat Riset Agar Diserap Industri

Hasil riset harus lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (9/4).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menekankan tiga hal yang harus dipenuhi riset perguruan tinggi (PT) agar dapat langsung diserap dunia industri. JK mengatakan, tiga hal tersebut yakni hasil riset harus lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat.

Hal itu disampaikan Wapres JK saat menemui Pimpinan Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), Selasa (9/4) kemarin.

"Suatu riset memang dalam skala yang masih kecil atau skala model di perguruan tinggi, tapi harus sudah siap untuk diserap industri apabila ada tiga hal, lebih baik, lebih murah, ketiga lebih cepat," ujar Ketua Majelis Senat Akademik (MSA) PTN BH Priyo Suprobo di Kantor Wapres, Jakarta.

Priyo mengatakan, Wapres JK berpesan agar pelaku riset juga harus memikirkan proses pemasaran dari hasil riset tersebut. Sebab, Wapres JK menilai hasil temuan riset harus memiliki kemanfaatan kepada masyarakat jangka panjang.

"Riset juga harus dipikirkan after sales servisnya nanti seperti apa, jadi riset tidak hanya berhenti pada saat ditemukan suatu inovasi baru, tapi setelah itu apa, tentunya di belakang itu kan akan dimanfaatkan oleh masyarakat, kalau hanya dimanfaatkan satu dua tahun aja kan percuma," ujar Priyo.

Priyo pun melanjutkan pesan JK lainnya, bahwa hasil riset setidaknya dapat dimanfaatkan masyarakat minimal 10 tahun.

"Itu yang sudah kita pikirkan ke depan. Memang di universitas masih dalam taraf skala model saja tapi tingkat kesiapan teknologinya itu harus sudah bisa diserap oleh industri dan sudah harus bisa diaplikasikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Priyo.

Dalam pertemuan itu, Pimpinan Majelis Senat Akademik PTN BH itu juga sekaligus mengundang JK untuk hadir dalam sidang paripurna MSA PTN BH di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Juni mendatang. Menurut Priyo, dalam sidang paripurna itu akan dibahas hilirisasi hasil riset dan inovasi perguruan tinggi agar dapat terserap dunia industri.

"Sehingga bisa dimanfaatkan oleh bangsa dan rakyat Indonesia. Karena sudah banyak inovasi yang dilakukan oleh PT tidak hanya PTN BH saja tapi semuanya tapi kita ingin dipercepat dari hasil temuan PT langsung diserap oleh industri," ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement