REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Calon presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) optimistis mampu merebut suara oposisi di Probolinggo, JawaTimur (Jatim). Mantan wali kota Solo ini yakin dirinya akan mendapatkan suara melebihi capres Prabowo Subianto di Pemilu 2019 kali ini di kawasan tersebut.
"Saya di propinsi Jatim ini sudah dihitung, 2014 saya 53 persen nggak apa-apa, tapi di 2019 Insya Allah di Jatim minimal 70 persen," kata Jokowi saat melakukan kampanye terbuka di GOR Mastrip, Probolinggo, Jatim, Rabu (10/4).
Capres pejawat memang mengalami kekalahan saat berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) pada Pemilu 2014 lalu di Probolinggo. Jokowi hanya meraup 58.149 suara berbanding 69.112 suara bagi kemenangan Prabowo-Hatta. Padahal, tim sukses Jokowi menargetkan raihan 70 persen suara.
Jokowi mengatakan, kemenangan itu berpotensi diraih mengingat dukungan yang diberikan kepadanya di kawasan itu. Dia mengaku juga memiliki firasat jika Jatim akan memberikan kejutan besar dalam pemilu tahun ini. Bahkan perolehan suara akan lebih besar dari pemilu sebelumnya.
"70 ini minimal, jadi nanti kalau dapat 75 persen atau 80 atau 85 persen ya alhamdulilah," katanya.
Dalam kampanye terbuka itu, Jokowi ditemani Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Pramono Anung dan Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo. Dalam kesempatan itu, dia sekaligus kembali mempromosikan tiga kartu sakti miliknya.
Kartu sakti selalu diperkenalkan Jokowi mengingat hasil survei Indo Barometer yang dilakukan pada 15-21 Maret 2019 mendapati jika mayoritas publik masih belum mengetahui tiga kartu baru Jokowi. Survei mendapati, rata-rata hanya 31,76 persen publik yang mengenal tiga kartu baru itu.
Ketiga kartu baru itu adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah. Dia mengatakan, kartu itu merupakan lanjutan dari KIP yang 4,5 tahun lalu sudah keluar. Dia mengungkapkan, perbedaan KIP kuliah dengna KIP sebelumnya adalah diperuntukkan bagi SD, SMP, SMA-SMK.
Kartu selanjutnya adalah kartu prakerja. Mantan wali kota Solo ini mengungkapkan, kartu tersebut berguna untuk memberikan pelatihan-pelatihan oleh kementerian, Balai Latihan Kerja (BLK) dan BUMN. Bisa juga, dia melanjutkan, oleh lembaga swasta guna meningkatkan kemampuan yang dimiliki sumber daya manusia nasional.
Terakhir adalah kartu sembako yang khusus disediakan bagi ibu-ibu. Jokowi mengatakan, kartu tersebut membuat ibu rimah tangga dapat berbelanja sembako dengan potongan harga sekitar 30 hingga 50 persen.
Jokowi mengatakan, ketiga kartu baru itu merupakan program calon presiden. Artinya, dia melanjutkan, kartu-kartu tersebut baru akan diberlakukan setelah Pemilu 2019 rampung dilaksanakan pada 17 April nanti.
"Nanti mulai keluar tahun depan. Ini program capres jadi masih keluarnya tahun depan," katanya.