Rabu 10 Apr 2019 08:00 WIB

Debat Terakhir, Prabowo-Sandi Soroti Pertumbuhan Ekonomi

Fadli mengatakan pertumbuhan ekonomi pada era Jokowi hanya lima persen.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, mengatakan, pasangan calon nomor urut 02 akan berpijak pada realitas keadaan Indonesia pada debat pamungkas, Sabtu (13/4). Salah satu yang akan disoroti, yaitu pertumbuhan ekonomi pada era pemerintahan capres pejawat Joko Widodo (Jokowi) yang hanya lima persen. 

"Kalau pertumbuhan lima persen, ya, presiden tidur aja sama kabinetnya. Kalau perlu, nggak usah bentuk kabinet, cukup presiden aja duduk-duduk di kantor itu udah lima persen," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/4).

Baca Juga

Sebagai praktisi ekonomi dan pengusaha, Fadli meyakini sosok Sandiaga bisa mengubah pertumbuhan ekonomi. Sandiaga dinilai akan mampu menciptakan lapangan kerja bagi puluhan ribuan masyarakat. 

"It's proved, bukan teori-teori lagi. Kalau Pak Jokowi kan jualannya kartu, kartu-kartu itu kan saya pikir jualan yang tidak laku ya dan menghina akal sehat," kritiknya.

Wakil ketua umum Partai Gerindra itu mengaku belum ada persiapan khusus jelang debat kelima yang akan digelar Sabtu (13/4) mendatang lantaran masih fokus kampanye terbuka. Kendati demikian, Fadli menganggap keduanya sudah mengetahui situasi kondisi di masyarakat dan apa yang akan dilakukan. 

"Koordinasi sebentar saja sudah kloplah," ujarnya.

Fadli yakin Prabowo-Sandiaga mampu tampil prima. Apalagi imbuhnya, ekonomi juga menjadi salah satu kekuatan Prabowo. "Insya Allah yakin. Pak Prabowo sudah hafal angka-angka itu," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement