REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Meski hasil Survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) unggul atas Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, calon presiden Prabowo Subianto meminta para pendukungnya untuk menjaga semangat dan kekompakan untuk memenangkan Pemilu 2019. Hingga 8 hari menjelang pemungutan suara, capres nomor urut 02 itu memastikan elektabilitasnya telah unggul atas pejawat.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo di hadapan ribuan masyarakat Sumatra Selatan dalam kampanye akbar di Lapangan Benteng Kuto Besak, Palembang, Selasa (9/4). "Beberapa lembaga survei yang benar, independen, bukan bayaran, bilang elektabilitas kita rata-rata sudah 60 persen," ujar Prabowo dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (9/4).
Kemudian juga, kata Prabowo, lembaga survei ada yang menujukkan elektabilitasnya 50 persen, 58 persen, ada juga yang menyebut 62 persen. Jadi, rata-rata 60 persen. Untuk menjaga kemenangan, Prabowo meminta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 17 April 2019. Mantan komandan jenderal Kopassus itu juga meminta masyarakat mengawal proses pemungutan suara serta penghitungan suara hingga usai.
"Petani, nelayan, guru honorer, dokter, tukang ojek, semua harus ke TPS. Jaga TPS. Jangan sampai hantu-hantu, tuyul-tuyul ikut memilih. Sebelum memilih, pastikan kotak suara kosong. Periksa jumlah kertas suara, setelah itu tunggu hitungan sampai selesai," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Prabowo mengatakan, saat ini dirinya melihat gelombang perubahan yang digerakkan oleh rakyat. Ia mengaku optimistis gelombang itu akan menuju Indonesia menang, Indonesia yang adil dan makmur. Hal itu, menurut Prabowo, terbukti dari jutaan orang yang datang dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dengan biaya sendiri.
"Bahkan ada yang rela berjalan kaki dari tempat yang jauh. Kemarin saya kampanye di Yogyakarta, ratusan orang berjalan kaki dari Gunungkidul untuk datang ke lokasi kampanye. Kami optimistis, saat ini kita sedang melihat kebangkitan rakyat Indoensia," tutup Prabowo.