REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk mengembangkan Bandara Atung Bungsu, Pagar Alam, Sumatera Selatan. Terlebih, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam untuk menyerahkan pengelolaan bandara tersebut ke Kementerian Perhubungan.
"Tanahnya sudah disiapkan, keinginan untuk menyerahkan juga ada, Insya Allah akan kita proses karena akan kita terima dan akan kita kembangkan bandara ini," kata Budi saat meninjau Bandar Udara Atung Bungsu, Selasa (9/4).
Dengan pengalihan pengelolaan tersebut, rencananya Kemenhub akan melakukan perpanjangan landasan pacu yang semula memiliki panjang 1.340 meter menjadi 1.600 metet. Dengan begitu, Budi mengatakan bandara tersebut dapat dilandasi pesawat yang lebih besar.
Budi memastikan, fasilitas terminal bandara juga menjadi salah satu yang akan ditingkatkan. "Kami akan coba mengembangkan bandara ini dengan memperpanjang landasan menjadi paling tidak 1.600 meter dan juga merenovasi terminal. Agar turis kalau datang ke Pagar Alam itu tidak ragu-ragu," jelas Budi.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru menyatakan saat ini operasional dan pelayanan Bandara Atung Bungsu di bawah pengelolaan pemerintah kota masih belum maksimal. Herman meminta pengelolaan bandara tersebut dapat dilakukan Pemerintah Pusat.
Heeman menjelaskan sejak 2007 bandara tersebut selalu dioperasionalkan oleh pemerintah kota yang pembiayaannya tidak sederhana, sehingga tidak bisa maksimal pelayanannya. "Maka kami memohon untuk dapat dikelola oleh Kemenhub saja. Alhamdulillah Pak Menteri sudah menerima itu, mudah-mudahan nanti ada penambahan maskapai atau penambahan penerbangan," ungkap Herman.
Setelah itu, nantinya akan dilakukan tahap administrasi untuk kemudian dilakukan serah terima. Herman menjelaskan proses administrasi ini akan memakan waktu kurang lebih tiga sampai empat bulan, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan landasan pacu pada 2020 dan proses renovasi terminal pada tahun 2021.