REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA – Pemerintah saat ini sudah menyerahkan pengelolaan Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah kepada PT Angkasa Pura (AP) II (Persero). Pengelolaan tersebut dilakukan dengan skema kerja sama pemanfaatan (KSP).
“Kami akan mengelola Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya ini untuk masa kerja sama 30 tahun,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin saat peresmian terminal baru Bandara Tjilik Riwut oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (8/4).
Dengan begitu, Awaluddin memastikan AP II saat ini berkewajiban untuk mengalokasikan sejumlah belanja modal tertentu. Dia menegaskan, AP II mengalokasikan modal kerja senilai Rpo 480 miliar untuk pengembangan Bandara Tjilik Riwut.
Awaluddin menuturkan akan da beberapa rencana untuk meningkatkan fasilitas di bandara tersebut. “Kami akan melengkapi berbagai fasilitas tambahan karena saat diserahkan kepada AP II, sebagian dari gedung terminal baru ini belum semuanya berfungsi,” jelas Awaluddin.
Salah satunya, sebelumnya badara tersebut belum memiliki garbarata. Awaluddin memastikan saat ini AP II sudah mengupayakan tersedianya tiga garbarata dan menambah enam parking stand sehingga totalnya terdapat 10 parking stand.
“Itu semua juga dari alokasi AP II nanti juga ada fasilitas pendukung seperti untuk sistem keamanan, kemudian sarana penunjang lain,” tutur Awaluddin.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pengelolaan bandara tersebut diberikan dengans skema KSP karena jumlah penumpangnya sudah mencapai di atas satu juta orang.
Terlebih, Palangka Raya digadang-gadang sudah diwacanakan menjadi ibu kota baru Indonesia. “Jadi kita berinvestasi cukup banyak hampir Rp 400 miliar di sini. Dengan investasi ini, AP II tinggal masuk dan tinggal mengembangkan,” ungkap Budi.
Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut memiliki luas 29.124 meter persegi dan dapat menampung hingga 2.200 orang per hari. Sebelumnya, terminal lama hanya memiliki luas 3.865 meter persegi dengan kapasitas 600 orang per hari.
Landas pacu bandara tersebut berukuran 2.500 meter dan untuk terminal baru didukung dengan dua taxiway masing-masing 150 meter. Begitu juga dengan apron sepanjang 328 meter serta parking standnya yang mampu menampung sebanyak empat pesawat berbadan lebar.
Maskapai yang melayani penumpang di Bandar Udara Tjilik Riwut saat ini yakni Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Batik Air, Lion Air, Wings Air, dan Transnusa. Semua penerbangan tersebut memiliki total 34 pergerakan pesawat.