REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungkapkan kurang lebih sebanyak 14 ribu kepala keluarga (KK) atau 31 ribu jiwa terkena dampak banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung. Ketinggian air bervariasi mulai dari 10 sentimeter hingga lebih dari dua meter.
Di Dayeuhkolot, tercatat tiga ribu KK dengan jumlah sembilan ribu jiwa. Kemudian, di Baleendah delapan ribu KK dengan jumlah jiwa mencapai 21 ribu dan di Bojongsoang dua ribu lebih KK dengan jumlah jiwa mencapai tujuh ribu lebih. Sementara itu, yang mengungsi di tiga kecamatan dan berada beberapa titik mencapai 700 jiwa lebih.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sudrajat, mengungkapkan hingga pukul 18.00 WIB, Senin (8/4), banjir masih merendam tiga kecamatan yaitu Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot.
"Ketinggian air dari 10 sentimeter sampai dua meter lebih," ujarnya, Senin (8/4). Menurutnya, titik terdalam banjir berada di Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot dan di Kelurahan Andir, Baleendah.
Ia mengatakan, penyebab banjir dikarenakan hujan deras yang mengakibatkan debit air tinggi di Sungai Citarum. Kemudian meluap ke pemukiman warga yang berada di bantaran sungai tersebut.
Dirinya menambahkan, selain banjir di tiga kecamatan tersebut. Banjir sempat terjadi dan merendam pemukiman di beberapa titik seperti di Kecamatan Ciparay, tepatnya di Jalan Sapan menuju Gedebage.
Kemudian Kecamatan Cileunyi dan di Kecamatan Banjaran, tepatnya dijalan Kamasan dan Rancaekek. Sudrajat mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada selama masih terjadi banjir.