REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak para santri di Pesantren Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya untuk meningkatkan konsumsi ikan. Menurutnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia secara rata-rata masih rendah.
Ia menyebut, pesantren adalah salah satu tempat menghasilkan generasi Indonesia ke depannya. Karena itu, konsumsi ikan para santri harus ditingkatkan agar generasi muda Indonesia menjadi lebih cerdas. "Saya memberikan bibit dan pakan ikan supaya mereka bisa menghasilkan ikan sendiri. Saya ingin mereka punya sumber daya (ikan) sendiri," kata dia di Tasikmalaya, Senin (8/4).
Pesantren Al Munawwar mendapatkan bantuan berupa 12 unit kolam budidaya ikan nila sistem bioflog, 100 ribu ekor benih ikan nila, dan satu ton pakan mandiri. Sebelumnya, Susi juga mengunjungi dua pondok pesantren di Kabupaten Ciamis untuk melakukan sosialisasi makan ikan dan memberikan bantuan bibit. Dengan begitu, akan semakin banyak pesantren yang memiliki budidaya ikan sendiri ke depannya.
Ia mengatakan selama empat tahun terakhir sudah sekitar 500 pondok pesantren yang diberikan bantuan serupa. Susi berharap anak-anak di pesantren bisa tumbuh dalam gizi dan protein yang cukup sehingga dapat menerima materi pendidikan dengan baik. "Pesantren adalah bagian penting dari negara ini, apalagi Indonesia banyak umat muslimnya," kata dia.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwar Pepep Fuad Muslim mengatakan dengan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, pihaknya akan mengembangkan budidaya ikan lebih baik lagi. Menurut Fuad selama ini yang menjadi masalah tak berjalannya budidaya ikan adalah kurangnya modal.
"Saya sudah punya 10 titik lahan untuk kolam untuk mengembangan perikanan di sini, tapi kurang modal," kata dia. Dengan adanya bantuan KKP, lahan-lahan itu akan digunakan untuk budidaya ikan. Selain itu, para santri juga bisa dikerahkan untuk membantu budidaya.