Senin 08 Apr 2019 17:34 WIB

Jokowi Ajak Ulama Sufi Terus Ciptakan Perdamaian

Jokowi memberi sambutan dalam Konferensi Ulama Sufi Internasional.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketujuh kanan, depan) didampingi Ketua Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mutabarah al-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (keenam kanan, depan) dan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi (keempat kanan, depan) berfoto bersama para ulama saat Konferensi Ulama Sufi Dunia yang dihadiri 91 ulama sufi dunia dari 36 negara di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (8/4/2019).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketujuh kanan, depan) didampingi Ketua Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mutabarah al-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (keenam kanan, depan) dan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi (keempat kanan, depan) berfoto bersama para ulama saat Konferensi Ulama Sufi Dunia yang dihadiri 91 ulama sufi dunia dari 36 negara di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (8/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo memberi sambutan melalui live streaming video dalam Konferensi Ulama Sufi Internasional di Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (8/4). Jokowi mengucapkan selamat datang kepada para ulama sufi dari 38 negara yang hadir dalam konferensi tersebut.

"Habib Luthfi dan ulama sufi yang saya muliakan, sesuai dengan tema konferesi, peranan tasawuf untuk kebahagian umat manusia dan keselamatan negara, saya mengajak para ulama sekalian untuk terus menciptakan perdamaian dan toleransi di dunia atas dasar kemanusiaan dan keadilan," kata Jokowi.

Baca Juga

Presiden Jokowi menyebutkan, dunia akan damai, beradab dan bermartabat dengan thoriqoh. "Terima kasih, semoga konferensi ini dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi kebaikan umat dan negara," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Puluhan ulama sufi dunia berkumpul dalam agenda Konferensi Ulama Sufi Internasional di Kajen, Kabupaten Pekalongan, dari 8 sampai 9 April. Pembukaan konferensi berlangsung pada Senin (8/4) dengan dihadiri banyak ulama sufi dari 38 negara.

Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya menyampaikan sambutan dalam pembukaan acara itu. Dia mengatakan, peranan thoriqoh di masa sekarang ini, khususnya dalam dunia sufi itu sangat diperlukan untuk keamanan dunia.

"Dengan munculnya pertikaian dan segala macamnya (maka) yang mampu bisa mengobati adalah membersihkan hati, membersihkan nafsu kita, membersihkan pola yang menitikberatkan pada setiap anak negeri di dunia ini," kata dia dalam sambutannya.

Habib Lutfhi bersyukur, melalui musyarawarah demi musyawarah akhirnya konferensi sufi dunia ini bisa diselenggarakan. Dia berharap pertemuan ulama sufi dunia tersebut bisa membuat para mursyidin dan ulama dapat menentukan sikapnya terkait bagaimana memajukan negaranya masing-masing di berbagai sektor.

"Dan (pertemuan) ini akan membuka pintu bagi setiap ulama (soal) bagaimana berhubungan dengan aparatur negara sehingga akan jauh lebih memperkuat keberadaan sufiyyin di setiap kota yang ada di dunia ini," ucapnya.

Konferensi tersebut tak hanya dibuka secara langsung oleh Habib Lutfhi, tapi juga oleh Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Banyak ulama tasawuf dunia hadir dalam acara ini.

Di antaranya, Syaikh Abu Al Fadhl Ahmad bin Manshur Qartham (Palestina), Syaikh Muhammad Adnan Al Afyouni (Syiria/Mufti Damaskus), Dr. Riyadh Hasan Bazou (Libanon), Syaikh Mahmoud Yasin At Tuhami (Mesir), Syaikh Abubakar Ahmad (India), Syaikh Dr Khalid Sana (Burikna Faso), Syaikh Prof. Dr. Muhammad bin Braykah Al Hasani (Aljazair), dan Syaikh 'Aun Mu'in Al Qaddumi (Yordania).

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement